Kalimantan terkenal sebagai salah satu pulau terkaya di Indonesia dalam hal sumber daya alam (SDA). Berkat kekayaan alamnya tersebut, banyak daerah di Kalimantan yang pendapatan masyarakatnya diatas rata-rata nasional. Salah satunya adalah kota Balikpapan. Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Kaltim (Kalimantan Timur). Meski bukan berstatus ibukota provinsi, Balikpapan bisa dibilang sebagai kota terpenting di provinsi Kaltim. Bahkan bisa dibilang Balikpapan merupakan pintu gerbang utama pulau Kalimantan dengan menyandang status sebagai kota paling maju di pulau Kalimantan.
Berdasarkan data dari Dinas Penduduk dan Catatan Sipil, jumlah penduduk kota Balikpapan pada tahun 2015 mencapai 736.807 jiwa. Dengan demikian Balikpapan merupakan salah satu kota dengan penduduk terbanyak di pulau Kalimantan. Sementara luas kota Balikpapan adalah 503,3 km persegi. Suku asli di sana adalah suku Balik, yang merupakan salah satu minoritas di kota Balikpapan. Suku Balik biasanya digabungkan ke dalam suku Paser karena dianggap serumpun sehingga sering disebut Paser-Balik.
Setiap tahunnya, kota Balikpapan terus menerus dibanjiri oleh para pendatang dari berbagai daerah. Ini karena perekonomian kota Balikpapan yang tumbuh pesat, apalagi sejak berlakunya otonomi daerah. Sumber utama yang menjadi penopang perekonomian kota Balikpapan adalah sektor industri yang didominasi oleh industri minyak dan gas, perdagangan dan jasa. Karena terkenal sebagai kota penghasil minyak bumi, Balikpapan seringkali disebut sebagai kota minyak.
Kilang minyak Pertamina (foto : inibalikpapan.com)
Seperti yang pernah kita singgung sebelumnya, Balikpapan menyandang status sebagai kota termaju di pulau Kalimantan. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor seperti perekonomian, infrastruktur dan sebagainya. Dilihat dari sektor perekonomian, Balikpapan merupakan kota dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) terbesar di pulau Kalimantan. Nilai PDRB kota Balikpapan mencapai 71,616 triliun rupiah berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2014. Sementara untuk pendapatan per kapita, posisi kota Balikpapan hanya kalah dari kota Bontang yang sama-sama berasal dari provinsi Kalimantan Timur. Kota Bontang sendiri merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia yang nilainya mencapai 368,236 juta rupiah. Sementara kota Balikpapan memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 128,822 juta rupiah. Namun dengan jumlah penduduk kota Balikpapan yang hampir lima kali lebih besar dibandingkan penduduk kota Bontang, tentunya Balikpapan memiliki dinamika perekonomian yang jauh lebih kompleks dibandingkan kota Bontang.
Indikator lainnya yang menggambarkan bahwa Balikpapan merupakan kota termaju di pulau Kalimantan adalah sektor infrastruktur, salah satunya adalah bandara. Balikpapan memiliki sebuah bandara internasional yang bernama Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Bandara tersebut merupakan salah satu bandara termegah dan tersibuk di Indonesia. Pada tahun 2015, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan mampu menampung penumpang sebanyak 7.374.514. Selain memiliki bandara yang megah, kota Balikpapan juga memiliki pelabuhan megah yang bernama Pelabuhan Semayang. Pelabuhan ini menjadi salah satu pintu gerbang utama kota Balikpapan untuk mendistribusikan barang dan tempat utama bagi masyarakat yang ingin bepergian menggunakan transportasi laut.
Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (foto : sepinggan-airport.com)
Infrastruktur jalan di kota Balikpapan juga tidak kalah majunya. Balikpapan terkenal sebagai kota yang memiliki jalan yang relatif mulus dibandingkan kota-kota lainnya di pulau Kalimantan. Bahkan kedepannya Balikpapan akan membangun infrastruktur jalan dilahan reklamasi yang bernama Coastal Road dan dijadwalkan selesai keseluruhannya pada tahun 2024. Selain itu, saat ini sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan kota Balikpapan dengan kota Samarinda. Rencananya tol Balikpapan-Samarinda ini akan selesai pada tahun 2018.
Meski mengalami perkembangan yang pesat, pembangunan kota Balikpapan tetap memperhatikan faktor lingkungan. Pemerintah kota Balikpapan menerapkan peraturan yang ketat demi meningkatkan kebersihan lingkungan hidup yang diaplikasikan kedalam bentuk perda (peraturan daerah). Dampak dari peraturan yang ketat tersebut, membuat Balikpapan menjadi kota yang berprestasi dalam hal kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup. Bahkan prestasi kota Balikpapan juga diakui secara internasional. Kota Balikpapan pernah dinobatkan sebagai kota terbersih kedua di ASEAN setelah kota Phitnasulok, Thailand. Kalau untuk level nasional, sudah beragam penghargaan yang diraih kota Balikpapan. Salah satunya adalah penghargaan Adipura Paripurna. Adipura Paripurna merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia bagi daerah yang berhasil menciptakan kebersihan dan mengelola dengan baik lingkungan kota.
0 comments:
Post a Comment