Mengenal Kota Tarakan di Kalimantan Utara

Leave a Comment
Tarakan merupakan kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kota ini terpisah dari daratan Kalimantan dan berada pada sebuah pulau kecil. Luas Kota Tarakan adalah 250,80 km² dengan populasi penduduk yang mencapai 239.787 jiwa. Kota ini memiliki semboyan yang dikenal dengan istilah "BAIS" (Bersih, Aman, Indah, dan Sejahtera).

Secara resmi Kota Tarakan  berdiri pada tanggal 15 Desember 1997. Saat itu Kota Tarakan masih menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sejak tahun 2002, Kota Tarakan menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara seiring dengan pemekaran provinsi tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur. Berdirinya Kota Tarakan ditetapkan berdasarkan Undang-Undang RI No.29 Tahun 1997. Sebelumnya Kota Tarakan hanya berupa kota administratif yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bulungan.

Kota Tarakan dikenal sebagai lokasi transit bagi penduduk Indonesia yang ingin bepergian ke Malaysia, seperti ke Tawau, Kota Kinabalu dan Kuching. Entah itu untuk bekerja atau sekedar berwisata. Walau dikenal sebagai kota transit, namun Kota Tarakan sendiri sebenarnya merupakan salah satu kota tujuan utama di Pulau Kalimantan bagi orang-orang yang ingin mengadu nasib. Itulah sebabnya komposisi etnis di kota ini cukup beragam karena banyaknya pendatang dari luar Tarakan. Suku asli dari Kota Tarakan bernama suku Tidung. Selain suku Tidung, di kota ini juga dapat dijumpai suku-suku lainnya seperti suku Dayak, Banjar, Bugis, Jawa, Batak, Toraja, Tionghoa dll.

Kota Tarakan dari udara (Foto : Prokal.co)

Ramainya pendatang di Kota Tarakan disebabkan karena kota ini merupakan kota yang kaya. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) untuk tahun 2015, pendapatan per kapita Kota Tarakan mencapai 90,422 juta rupiah. Kota ini merupakan ujung tombak  perekonomian Provinsi Kalimantan Utara. 36 persen perekonomian Provinsi Kalimantan Utara ditopang oleh Kota Tarakan. Itulah sebabnya kota ini menjadi pilihan utama bagi orang-orang yang ingin mengadu nasib ke Kalimantan Utara.

Sektor utama yang menjadi penopang perekonomian Kota Tarakan adalah sektor pertambangan. Kota Tarakan terkenal sebagai penghasil minyak dan gas bumi. Berkat keberadaan cadangan minyak dan gas bumi inilah perekonomian Kota Tarakan dapat berkembang pesat dan menjadi salah satu kota paling sejahtera di Indonesia. Namun Kota Tarakan juga memiliki potensi yang besar disektor perikanan dan kelautan. Bahkan sejumlah hasil perikanan dan kelautan Kota Tarakan telah menembus pasar ekspor. Contohnya adalah udang dan rumput laut yang telah diekspor ke sejumlah negara.

Penduduk Kota Tarakan memang tidak terlalu besar. Namun kota ini memiliki fasilitas yang cukup memadai. Kota ini bahkan telah memiliki sebuah bandara internasional dengan nama Bandar Udara Internasional Juwata. Bandara ini berlokasi sekitar 3 km dari Pusat Kota Tarakan. Rute internasional di Bandara Internasional Juwata baru melayani tujuan ke negara Malaysia. Kota-kota di Malaysia yang terhubung dengan Bandara Internasional Juwata antara lain Kota Kinabalu, Sandakan dan Tawau.

Bandara Internasional Juwata di Tarakan (Foto : Tribunnews.com)

Selain memiliki bandara, Kota Tarakan juga memiliki beberapa pelabuhan. Terdapat 4 pelabuhan utama di Kota Tarakan, yaitu Pelabuhan Tengkayu I, Pelabuhan Tengkayu II, Pelabuhan Malundung, dan Pelabuhan Juwata Laut. Masing-masing pelabuhan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pelabuhan Tengkayu I digunakan sebagai pelabuhan untuk speed boat dengan tujuan ke wilayah-wilayah lainnya di Kalimantan Utara. Pelabuhan Tengkayu II  digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat barang. Sedangkan Pelabuhan Malundung digunakan sebagai pelabuhan untuk kapal-kapal penumpang berukuran besar tujuan Jawa, Sulawesi dan Malaysia. Terbaru, yaitu Pelabuhan Juwata Laut digunakan sebagai pelabuhan ferry.

Kota Tarakan telah memiliki sejumlah hotel mulai dari kelas melatih hingga hotel bintang 4. Jadi bagi anda yang berkunjung ke Kota Tarakan, tidak usah cemas untuk urusan akomodasi. Kota ini juga telah memiliki pusat perbelanjaan modern yang diberi nama Grand Tarakan Mall.

Grand Tarakan Mall (Foto : Alkonusa.com)

Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, Kota Tarakan terpisah dari daratan Kalimantan. Hal ini menyebabkan biaya logistik ke kota ini relatif mahal. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah berencana membangun jembatan yang menghubungkan Kota Tarakan dengan daratan Kalimantan. Jembatan tersebut diberi nama Jembatan Bulan yang merupakan singkatan dari dua daerah yang dihubungkan oleh jembatan tersebut, yaitu Bulungan dan Tarakan. Kalau terwujud, Jembatan Bulan akan menjadi salah satu jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang bentangan yang mencapai 3000 m. Kehadiran Jembatan Bulan tentunya akan membuat perekonomian Kota Tarakan menjadi lebih hidup lagi.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment