Balikpapan, Kota Termaju di Pulau Kalimantan

Kalimantan terkenal sebagai salah satu pulau terkaya di Indonesia dalam hal sumber daya alam (SDA). Berkat kekayaan alamnya tersebut, banyak daerah di Kalimantan yang pendapatan masyarakatnya diatas rata-rata nasional. Salah satunya adalah kota Balikpapan. Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Kaltim (Kalimantan Timur). Meski bukan berstatus ibukota provinsi, Balikpapan bisa dibilang sebagai kota terpenting di provinsi Kaltim. Bahkan bisa dibilang Balikpapan merupakan pintu gerbang utama pulau Kalimantan dengan menyandang status sebagai kota paling maju di pulau Kalimantan.

Berdasarkan data dari Dinas Penduduk dan Catatan Sipil, jumlah penduduk kota Balikpapan pada tahun 2015 mencapai 736.807 jiwa. Dengan demikian Balikpapan merupakan salah satu kota dengan penduduk terbanyak di pulau Kalimantan. Sementara luas kota Balikpapan adalah 503,3 km persegi. Suku asli di sana adalah suku Balik, yang merupakan salah satu minoritas di kota Balikpapan. Suku Balik biasanya digabungkan ke dalam suku Paser karena dianggap serumpun sehingga sering disebut Paser-Balik.

Setiap tahunnya, kota Balikpapan terus menerus dibanjiri oleh para pendatang dari berbagai daerah. Ini karena perekonomian kota Balikpapan yang tumbuh pesat, apalagi sejak berlakunya otonomi daerah. Sumber utama yang menjadi penopang perekonomian kota Balikpapan adalah sektor industri yang didominasi oleh industri minyak dan gas, perdagangan dan jasa. Karena terkenal sebagai kota penghasil minyak bumi, Balikpapan seringkali disebut sebagai kota minyak.

Kilang minyak Pertamina (foto : inibalikpapan.com)

Seperti yang pernah kita singgung sebelumnya, Balikpapan menyandang status sebagai kota termaju di pulau Kalimantan. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor seperti perekonomian, infrastruktur dan sebagainya. Dilihat dari sektor perekonomian, Balikpapan merupakan kota dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) terbesar di pulau Kalimantan. Nilai PDRB kota Balikpapan mencapai 71,616 triliun rupiah berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2014. Sementara untuk pendapatan per kapita, posisi kota Balikpapan hanya kalah dari kota Bontang yang sama-sama berasal dari provinsi Kalimantan Timur. Kota Bontang sendiri merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia yang nilainya mencapai 368,236 juta rupiah. Sementara kota Balikpapan memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 128,822 juta rupiah. Namun dengan jumlah penduduk kota Balikpapan yang hampir lima kali lebih besar dibandingkan penduduk kota Bontang, tentunya Balikpapan memiliki dinamika perekonomian yang jauh lebih kompleks dibandingkan kota Bontang.

Indikator lainnya yang menggambarkan bahwa Balikpapan merupakan kota termaju di pulau Kalimantan adalah sektor infrastruktur, salah satunya adalah bandara. Balikpapan memiliki sebuah bandara internasional yang bernama Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Bandara tersebut merupakan salah satu bandara termegah dan tersibuk di Indonesia. Pada tahun 2015, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan mampu menampung penumpang sebanyak 7.374.514. Selain memiliki bandara yang megah, kota Balikpapan juga memiliki pelabuhan megah yang bernama Pelabuhan Semayang. Pelabuhan ini menjadi salah satu pintu gerbang utama kota Balikpapan untuk mendistribusikan barang dan tempat utama bagi masyarakat yang ingin bepergian menggunakan transportasi laut.

Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (foto : sepinggan-airport.com)

Infrastruktur jalan di kota Balikpapan juga tidak kalah majunya. Balikpapan terkenal sebagai kota yang memiliki jalan  yang relatif mulus dibandingkan kota-kota lainnya di pulau Kalimantan. Bahkan kedepannya Balikpapan akan membangun infrastruktur jalan dilahan reklamasi yang bernama Coastal Road dan dijadwalkan selesai keseluruhannya pada tahun 2024. Selain itu, saat ini sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan kota Balikpapan dengan kota Samarinda. Rencananya tol Balikpapan-Samarinda ini akan selesai pada tahun 2018.

Meski mengalami perkembangan yang pesat, pembangunan kota Balikpapan tetap memperhatikan faktor lingkungan. Pemerintah kota Balikpapan menerapkan peraturan yang ketat demi meningkatkan kebersihan lingkungan hidup yang diaplikasikan kedalam bentuk perda (peraturan daerah). Dampak dari peraturan yang ketat tersebut, membuat Balikpapan menjadi kota yang berprestasi dalam hal kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup. Bahkan prestasi kota Balikpapan juga diakui secara internasional. Kota Balikpapan pernah dinobatkan sebagai kota terbersih kedua di ASEAN setelah kota Phitnasulok, Thailand. Kalau untuk level nasional, sudah beragam penghargaan yang diraih kota Balikpapan. Salah satunya adalah penghargaan Adipura Paripurna. Adipura Paripurna merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia bagi daerah yang berhasil menciptakan kebersihan dan mengelola dengan baik lingkungan kota.

Bandung dan Surabaya merupakan dua kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta. Kedua kota tersebut sama-sama berada di pulau Jawa. Kota Bandung berada di provinsi Jawa Barat sementara kota Surabaya berada di provinsi Jawa Timur. Kedua kota sama-sama merupakan ibukota di provinsi masing-masing.

Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang perbandingan antara kota Bandung dengan kota Surabaya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian tentang perbandingan antara kota Bandung dengan kota Surabaya dalam beberapa hal.

Populasi dan luas wilayah

Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, kota Bandung dan Surabaya merupakan kota terbesar di Indonesia setelah kota Jakarta. Hal tersebut dilihat berdasarkan populasi penduduk. Berdasarkan sensus tahun 2010, populasi kota Bandung adalah 2,395 juta jiwa. Sedangkan pupulasi kota Surabaya berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 2,765 juta jiwa. Sementara untuk luas wilayah, kota Bandung memiliki wilayah dengan luas 167,7 kilometer persegi. Luas kota Bandung tersebut jauh lebih kecil dibandingkan luas kota Surabaya. Kota Surabaya memiliki wilayah dengan luas 374,8 kilometer persegi.

Perekonomian

Perbandingan tingkat perekonomian kota Bandung dan Surabaya memiliki perbedaan yang cukup mencolok, baik itu dilihat perdasarkan PDRB atau dilihat berdasarkan PDRB per kapita. Kota Bandung memiliki PDRB Rp172,629 triliun, sedangkan kota Surabaya memiliki PDRB Rp365,073 triliun rupiah. Berdasarkan data diatas, kota Surabaya memiliki PDRB yang besarnya lebih dari dua kali lipat PDRB kota Bandung.

Hal serupa juga dapat dijumpai pada perbandingan PDRB per kapita. Kota Bandung memiliki PDRB per kapita yang mencapai Rp69,868 juta rupiah. Sementara untuk kota Surabaya, PDRB per kapitanya adalah Rp128,822 juta. Jadi, secara umum kota Surabaya memiliki tingkat perekonomian yang lebih baik dibandingkan kota Bandung.

Infrastruktur

Salah satu yang membuat tingkat perekonomian kota Surabaya lebih baik dibandingkan kota Bandung adalah karena ditunjang oleh infrastruktur yang lebih baik. Surabaya terkenal sebagai salah satu kota perdagangan utama di Indonesia yang ditopang oleh infrastruktur pelabuhan yang memadai. Salah satunya adalah pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia setelah pelabuhan Tanjung Priok. Sementara kota Bandung sama sekali tidak memiliki pelabuhan karena kota ini berada di kawasan pegunungan.

Selain memilik pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia, kota Surabaya juga memiliki bandara tersibuk kedua di Indonesia yang bernama Bandara Internasional Juanda. Bahkan rencananya Bandara Internasional Juanda akan memiliki terminal bandara termegah di Indonesia yang pembangunannya diperkirakan selesai pada tahun 2019. Kota Bandung sebenarnya juga memiliki bandara internasional yang bernama Bandara Internasional Husein Sastranegara. Sayangnya bandara ini persis berada di tengah-tengah kota Bandung sehingga sulit untuk dilakukan pengembangan. Kapasitasnya hanya sekitar 3,4 juta penumpang per tahun. Jauh dibawah kapasitas Bandara Internasional Juanda yang mencapai 14 juta penumpang per tahun.

Untuk infrastruktur perkotaan, kota Surabaya juga lebih unggul. Contohnya infrastruktur jalan. Kota Surabaya memiliki infrastruktur jalan yang relatif lebih lebar dibandingkan kota Bandung. Selain itu kota Surabaya juga telah terhubung jalan tol dengan hampir semua daerah-daerah penyangga disekitarnya.

Penataan Kota

Kota Surabaya terkenal sebagai salah satu kota yang paling tertata di Indonesia. Bahkan telah meraih berbagai penghargaan. Bagusnya penataan kota Surabaya dapat dilihat dari kawasan bisnis dan pemukimannya yang terkluster cukup baik. Selain itu pemerintah kota Surabaya juga gencar melakukan penghijauan kota dengan membangun banyak taman dan membenahi jalur pedestrian hampir diseluruh sudut kota.

Kota Bandung juga mulai melakukan banyak pembenahan dalam penataan kota. Sejumlah pedestrian mulai direvitalisasi dan ruang publik terus ditambah. Hanya saja PR terbesar pemerintah kota Bandung adalah membenahi sejumlah pemukiman padat yang masih belum tertata. Selain itu, masalah lainnya yang harus dibenahi pemerintah kota Bandung adalah mengembalikan kawasan Bandung Utara sebagai daerah resapan air. Selama ini banyak kawasan resapan air di Bandung Utara yang beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman.
7 Hal yang Identik dengan Kota Medan


Medan merupakan kota terbesar ketiga di indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Untuk luar pulau Jawa, ibukota provinsi Sumatera Utara ini menyandang status sebagai kota terbesar. Tidak heran kalau Medan menjadi salah satu kota di Indonesia yang perkembangannya paling dinamis. Perkembangan kota Medan yang dinamis bisa dilihat dari beragamnya etnis  dan pola pikir masyarakatnya yang terbuka.

Etnis di kota Medan memang sangat beragam. Makanya kota Medan sering disebut-sebut sebagai kota yang paling heterogen di indonesia. Selain identik sebagai kota yang heterogen, terdapat beberapa hal lainnya yang identik dengan kota Medan. Berikut ini adalah 7 hal diantaranya.

Heterogen

Okezone.com

Seperti yang  dibahas sebelumnya, kota Medan disebut-sebut sebagai kota paling heterogen di Indonesia, baik dalam hal etnis maupun agama. Di kota Medan kita bisa dengan mudah menjumpai orang-orang dari berbagai suku utama di Indonesia. Seperti misalnya etnis Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Minang, Aceh, Bugis dan sebagainya.

Selain suku-suku diatas, di kota Medan juga terdapat etnis Tionghoa dan India dalam jumlah masif. Untuk di Indonesia, kota Medan merupakan kota dengan jumlah etnis India terbanyak. Banyak diantara orang-orang keturunan India di kota Medan lebih memilih disebut sebagai keturunan Pakistan. Hal ini karena mereka memang berasal dari daerah-daerah yang saat ini masuk dalam wilayah Pakistan. Hanya saja ketika mereka datang ke Indonesia, saat itu India dan Pakistan masih menjadi satu negara. Karena banyaknya etnis India di kota Medan, kita juga dapat menjumpai orang keturunan India yang menganut agama sikh.

Suku Batak

Kebudayaanindonesia.net

Entah kenapa kota Medan sering diidentikan dengan suku Batak. Kalau seandainya orang luar Medan bertemu dengan orang yang berasal dari Medan, pasti sering disapa dengan sapaan "horas". Padahal kalau kita melihat dari sejarah, Medan merupakan sebuah kota yang diwariskan oleh salah satu kesultanan Melayu, yaitu Kesultanan Deli. Sementara bila kita lihat berdasarkan jumlah etnis, suku Batak juga bukanlah suku mayoritas di kota Medan. Suku mayoritas di kota Medan adalah suku Jawa. Populasi suku Jawa di kota Medan mencakup lebih dari 30 persen dari total populasi kota Medan. Disusul oleh suku Batak dan etnis Tionghoa.

Istana Maimun

Triptrus.com

Istana Maimun merupakan salah satu ikon wisata utama kota Medan. Istana ini merupakan warisan dari Kesultanan Deli, salah satu Kesultanan Melayu yang berada di provinsi Sumatera Utara. Istana Maimun ini mulai dibangun pada 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891.

Istana Maimun menarik dikunjungi bukan hanya karena nilai sejarahnya, namun juga karena desainya yang menarik. Desain Istana Maimun memadukan unsur-unsur Melayu, Moghul, Timur Tengah, Spanyol, India dan Belanda. Luas Istana Maimun adalah 2.772 meter persegi dan terdiri dari 30 ruangan.

Masjid Raya Al Mashun

Skyscrapercity.com

Sama halnya seperti Istana Maimun, Masjid Raya Al Mashun juga merupakan bangunan peninggalan Kesultanan Deli. Biaya pembangunan Masjid Raya Al Mashun ini diperkirakan mencapai satu juga gulden yang seluruhnya ditanggung oleh Sultan Deli. Alasan mengapa Masjid Raya Al Mashun ini dibangun sangat megah adalah karena Masjid ini merupakan masjid kerajaan. Sultan Deli berprinsip, kemegahan masjid lebih utama daripada istananya sendiri.

Masjid Raya Al Mashun dibangun pada 21 Agustus 1906 dan selesai pada 10 September 1909. Pembangunan Masjid Raya Al Mashun dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alam. Desain masjid ini merupakan perpaduan antara arsitektur Timur Tengah, India dan Spanyol.

Bika Ambon

Sipendik.com

Bika Ambon terkenal sebagai oleh-oleh khas kota Medan. Salah satu lokasi yang paling terkenal sebagai pusat jajanan bika ambon  adalah Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah. Di sana setidaknya terdapat 30 toko yang menjual kue khas kota Medan ini. Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon per hari ketika menjelang hari raya.

Merdeka Walk

Panduanwisata.id

Merdeka Walk merupakan salah satu destinasi wisata yang paling sering dikunjungi di kota Medan. Lokasinya berada di pusat kota Medan di dalam Lapangan Merdeka. Merdeka Walk ini terkenal sebagai tempat nongkrong yang menyediakan beraneka ragam kuliner, hiburan hingga arena pertunjukan.

Merdeka Walk ini dibuka setiap hari minggu hingga jumat mulai pukul 11.00-00.00 dan Sabtu mulai dari pukul 11.00-02.00.

Logat Batak


Kendati bahasa Medan merupakan salah satu dialek dari bahasa Melayu Deli, namun kenyataannya orang Medan berbicara dengan logat Batak. Alasan mengapa orang Medan berbicara dengan logat Batak bisa jadi karena orang Batak merupakan suku asli Sumatera Utara yang terbesar di kota Medan. Sementara suku Melayu sendiri yang merupakan suku asli kota Medan jumlahnya kalah jauh dibandingkan suku Batak. Populasi suku Melayu justru lebih banyak di wilayah-wilayah luar kota Medan seperti Deli Serdang.
Bus Rapid Transit Resmi Beroperasi di Kota Mataram

Sebanyak 25 unit Bus Rapid Transit (BRT) resmi dioperasikan di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin, 21 November 2016. Ini menjadikan kota Mataram sebagai kota kedua di regoinal Kepulauan Nusa Tenggara yang mengoperasikan Bus Rapid Transit Setelah kota Denpasar, Bali. Angkutan BRT di kota Mataram ini diberi nama Trans Mataram. Selam 45 hari pertama, layanan Bus Rapid Transit ini akan digratiskan bagi pelajar saat jam berangkat dan pulang sekolah. Di luar jam tersebut, termasuk penumpang umum, akan dikenakan tarif 4000 rupiah per orang. Tarif 4000 rupiah tersebut berlaku untuk jarak jauh maupun jarak dekat.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi NTB, Lalu Bayu Windia, penggratisan selama  45 hari tersebut dapat dilakukan karena adanya subsidi dari Kementrian Perhubungan. "Semua bus dan subsidinya merupakan bagian dari program BRT nasional," katanya. 

Bayu melanjutkan, 25 unit BRT tersebut akan melitas di 4 koridor. Koridor pertama merupakan koridor dalam kota, sedangkan koridor kedua merupakan koridor yang melintasi pinggiran timur kota, yaitu Narmada-Selagalas-Senggigi. Untuk koridor ketiga akan melintasi pinggiran kota utara, yaitu Gunung Sari-Udaya hingga Banyu Mulek Selatan. Sementara koridor keempat akan melintasi Sayangsayang-Gegutu-Jalan Bung Karno-Bung Hatta hingga Jalan Lingkar Selatan. Setiap koridor BRT akan melayani enam rit.

Bus yang dioperasikan pada layanan BRT di kota Mataram merupakan bagian dari program 1.050 unit BRT yang diberikan oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) kepada 11 kota di Indonesia. Kota Mataram sendiri mendapatkan sumbangan bus berukuran sedang dari Kemenhub dengan kapasitas 75 penumpang. 

Bayu mengatakan, diperlukan 400 halte pada lintasan 4 koridor BRT yang ada di kota Mataram. Namun untuk saat ini baru tersedia 36 halte. Pada setiap halte disediakan stop bus dengan tangga pintu rendah, yang menjadi tempat naik dan turunnya penumpang. Stop bus tersebut juga dirancang ramah bagi penyandang disabilitas. 

Selain sebagai moda transportasi yang nyaman bagi penumpang, salah satu tujuan dioperasikan BRT ini adalah untuk menggantikan angkutan kota yang jumlahnya kian menyusut. Salah satunya adalah bemo. Saat ini jumlah bemo yang beroperasi di kota Mataram tidak lebih dari 40 unit. Kedepannya bemo-bemo tersebut akan dioperasikan sebagai feeder (transportasi pengumpan) dari kawasan pemukimanan ke halte BRT.

Peresmian pengoperasian BRT di kota Mataram tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi. Selain itu acara tersebut dihadiri oleh walikota Mataram, Ahyar Abduh. Keduanya sempat ikut mencoba merasakan perjalanan menjadi penumpang BRT. Mereka sepakat mendukung program BRT agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara berkesinambungan. 



Area metropolitan atau wilayah metropolitan adalah sebuah wilayah yang luas dengan populasi yang besar  dan terdiri atas kota metropolis besar beserta kota-kota yang lebih kecil disekitarnya. Jadi, sebuah area metropolitan meliputi satu kota besar atau lebih yang berperan sebagai hub, kemudian kota-kota sekitarnya berperan sebagai penyangga. Biasanya sebuah area metropolitan dinamai sesuai dengan nama kota sentral atau kota terpenting di dalamnya. Contohnya Greater London, Greater Tokyo, Greater Bangkok dan sebagainya.

Indonesia sendiri memiliki beberapa area metropolitan yang tersebar dibeberapa pulau. Namun kebanyakan area metropolitan di Indonesia tersebar di pulau Jawa dan Sumatera. Maklum, Jawa dan Sumatera merupakan dua pulau yang menjadi kekuatan ekonomi utama Indonesia. Diantara area-area metropolitan di Indonesia, berikut adalah daftar 7 yang terbesar.

7 area metropolitan terbesar di indonesia

1. Jabodetabek

Jabodetabek merupakan singkatan dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Area metropolitan Jabodetabek ini terdiri dari 6 kota dan 3 kabupaten. Wilayah-wilayah yang masuk dalam area metropolitan Jabodetabek adalah, kota Jakarta, kota Bogor, kota Depok, kota Tangerang, kota Tangerang Selatan, kota Bekasi, kabupaten Bogor, kabupten Bekasi dan kabupaten Tangerang. Kota-kota yang masuk kedalam area metropolitan Jabodebatek berada ditiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Tangerang.

Area metropolitan Jabodetabek terdiri dari wilayah seluas 6.682,8 kilometer persegi. Sementara total populasinya berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 38.336.934 jiwa. Ini menjadikan area metropolitan Jabodetabek sebagai area metropolitan  terbesar di Indonesia dalam hal jumlah penduduk.

2. Gerbangkertosusila

Area metropolitan Gerbangkertosusila berada di provinsi Jawa Timur. Area metropolitan ini merupakan yang terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek dalam hal jumlah penduduk. Daerah-daerah yang termasuk dalam area metropolitan Gerbangkertosusila adalah bakupaten Gresik, kabupaten Bangkalan, kabupaten Mojokerto, kabupaten Sidoarjo, kabupaten Lamongan,  kota Mojokerto, dankota Surabaya.

Area metropolitan Gerbangkertosusila meliputi wilayah seluas 5.925,843 kilometer persegi. Populasinya berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 adalah 9.115.485 jiwa.

3. Bandung Raya

Bandung Raya adalah sebuah area metropolitan yang berada di provinsi Jawa Barat. Area metropolitan Bandung Raya terdiri dari kota Bandung, kota Cimahi, kabupaten Bandung, kabupaten Bandung Barat dan kabupaten Sumedang. Area metropolitan Bandung Raya meliputi wilayah seluas 3.382,89 kilometer persegi. Populasinya pada sensus tahun 2010 tercatat 7.889.047 jiwa.

4. Kedungsepur

Kedungsepur merupakan sebuah area metropolitan yang berada di provinsi Jawa Tengah. wilayahnya meliputi eks-keresidenan Semarang. Area metropolitan Kedungsepur terdiri dari kabupaten Kendal, kabupaten Grobongan, kabupaten Semarang, kabupaten Demak, kota Salatiga dan kota Semarang. Wilayah metropolitan kedungsepur memiliki area seluas 5.287,96 kilometer persegi. Populasinya berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 adalah 6.544.298 jiwa.

5. Mebidang

Mebidang merupakan area metropolitan terbesar di luar pulau Jawa. Area metropolitan Mebidang berada di provinsi Sumatera Utara. Daerah-daerah yang termasuk ke dalam area metropolitan Mebidang adalah kota Medan, kota Binjai dan kabupaten Deli serdang.

Area metropolitan Mebidang memiliki wilayah seluas 2.718,91 kilometer persegi. Sementara populasi penduduknya adalah 5.189.241 jiwa.

6. Mamminasata

Mamminasata menjadi satu-satunya area metropolitan yang berada kawasan timur Indonesia. Area metropolitan Mamminasata berada di provinsi Sulawesi Selatan yang wilayahnya meliputi kota Makassar, kabupaten Takalar, kabupaten Goa dan kabupaten Maros. Populasi penduduk wilayah metropolitan Mamminasata diperkirakan mencapai 2,5 juta jiwa. Sementara luas wilayahnya adalah 2.473 kilometer persegi.

7. Solo Raya

Sama seperti Kedungsepur, area metropolitan Solo Raya juga berada di provinsi Jawa Tengah. Area metropolitan ini terdiri dari kota Surakarta, kabupaten Sukoharjo dan kabupaten Klaten. Populasi area metropolitan Solo Raya ini adalah 2.453.522 jiwa. Sementara luas wilayahnya adalah 1.166,25 kilometer persegi. 
Jakarta adalah ibukota Indonesia dan sekaligus menjadi kota terbesar di Indonesia. Sebagai sebuah negara kesatuan, pembangunan di Indonesia sangat terpusat di kota Jakarta. Tidak heran kalau Jakarta menjadi pusat segala-galanya di Indonesia. Seperti pusat keuangan, pusat perdagangan, pusat pemerintahan dll.

Pembangunan di Jakarta juga beberapa langkah lebih maju dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Termasuk dalam hal pembangunan gedung-gedung tinggi. Kalau dilihat dari daftar 20 besar gedung tertinggi di Indonesia, semuanya berada di kota Jakarta. Namun pada tulisan kali ini, kita membahas tentang 10 gedung tertinggi di kota Jakarta. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftarnya beserta uraian singkatnya.

1. Gama Tower

Tatamulia.co.id

Gama Tower adalah gedung tertinggi di Jakarta sekaligus gedung tertinggi di Indonesia untuk saat ini. Gama Tower ini terdiri dari 63 lantai dengan ketinggian 289 m. Gama Tower merupakan gedung mixed use yang difungsikan sebagai kantor dan hotel. Pembangunannya selesai dilakukan pada tahun 2015.

2. Wisma BNI 46

Skyscrapercity.com

Sebelum Gama Tower selesai dibangun, Wisman BNI 46 menyandang status gedung tertinggi di Indonesia sejak tahun 1996. Gedung Wisma BNI 46 difungsikan sebagai kantor. Gedung ini memiliki 51 lantai dengan ketinggian 262 m.

3. Sahid Sudirman Center

Newofficeasia.com

Sahid Sudirman Center merupakan sebuah gedung perkantoran yang berada di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Gedung ini diresmikan langsung oleh presiden Indonesia, Joko Widodo. Gedung ini memiliki ketinggian 258 m yang terdiri dari 52 lantai. Gedung Sahid Sudirman Center selesai dibangun pada tahun 2015.

4. Raffles Tower

Flickr.com

Raffles Tower merupakan sebuah gedung yang menjadi bagian dari superblock Ciputra World Jakarta 1. Gedung ini selesai dibangun pada tahun 2014. Ketinggiannya mencapai 253,3 m yang terdiri dari 52 lantai. Gedung Raffles Tower ini difungsikan sebagai hotel dan apartemen.

5. Pakubuwono Signature

Skyscrapercenter.com

Gedung Pakubuwono Signature berada di daerah Jakarta Selatan. Gedung ini difungsikan sebagai apartemen. Gedung Pakubuwono Signature ini memiliki ketinggian 250 m yang terdiri dari 50 lantai. Pembangunannya selesai dilakukan pada tahun 2014.

6. Sinarmas MSIG Tower

Flickr.com

Sinarmas MSIG Tower merupakan gedung perkantoran yang terdiri dari 48 lantai. Gedung ini memiliki ketinggian 245 m. Pembanguna Sinarmas MSIG Tower ini selesai dilakukan pada tahun 2014.

7. Menara BCA

Carikantor.com

Menara BCA merupakan sebuah gedung perkantoran yang diresmikan pada tahun 2008 silam. Gedung ini  salah satu bagian dari kompleks multi guna yang bernama Grand Indonesia. Ketinggianya adalah 230 m yang terdiri dari 56 lantai.

8. Keraton Private Residence

Idntimes.com

Keraton Private Residence selesai dibangun pada tahun 2009. Gedung ini difungsikan sebagai apartemen. Ketinggian Keraton Private Residence mencapai 225 m yang terdiri dari 48 lantai.

9. Equity Tower

Gamar-rumah.com

Equity Tower merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai kantor. Gedung ini memiliki ketinggian 220 m yang terdiri dari 44 lantai. Equity Tower diresmikan pada tahun 2010. 

10. The Peak

Pt-asdi.com

The Peak merupakan gedung kembar yang difungsikan sebagai apartemen. Dari semua gedung kembar di dunia yang difungsikan sebagai apartemen, the Peak merupakan yang tertinggi. Ketinggian gedung the Peak mencapai 218,5 m yang terdiri dari 55 lantai. Pembangunan gedung the Peak ini selesai dilakukan pada tahun 2008. 
Balikpapan bisa dibilang sebagai kota termaju di pulau Kalimantan. Kota Balikpapan berada di provinsi Kalimantan Timur. Kendati Balikpapan tidak berstatus ibukota provinsi, namun Balikpapan merupakan pintu gerbang utama provinsi Kalimantan Timur. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur kota Balikpapan yang jauh lebih berkembang dibandingkan Samarinda selaku ibukota provinsi.

Kota Balikpapan tidak hanya berkembang pesat dalam pembanagunan infrastruktur. Balikpapan juga mengalami perkembangan pesat dalam pembangunan gedung-gedung tinggi. Untuk pulau Kalimantan, Balikpapan adalah kota terbanyak yang memiliki gedung-gedung tinggi. Dalam bahasa Inggris, gedung-gedung tinggi ini dikenal dengan istilah high rise. Syarat suatu gedung dapat dikategorikan sebagai high rise adalah minimal memiliki 12 lantai.

Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di kota Balikpapan. Berikut adalah daftarnya beserta uraian singkatnya.

1. Menara Bahtera

Flickr.com

Menara Bahtera adalah gedung tertinggi di kota Balikpapan. Gedung ini terdiri dari 20 lantai. Lokasinya adalah di Jalan Gajah Mada No.2 Balikpapan Kota. Gedung Menara Bahtera difungsikan sebagai hotel.

2. Aston Balikpapan Tower 1

Helindo.com

Aston Balikpapan merupakan gedung yang terdiri dari 2 tower. Gedung ini difungsikan sebagai hotel dan apartemen. Untuk Aston Balikpapan Tower 1, memiliki ketinggian 19 lantai. Lokasinya adalah di Jalan Jenderal Sudirman No. 7 Grand Sudirman.

3. Aston Balikpapan Tower 2

Helindo.com

Sama seperti Aston Balikpapan Tower 1, Aston Balikpapan Tower 2 juga terdiri dari 19 lantai.

4. Panin Tower

Pixoto.com

Panin Tower merupakan gedung yang difungsikan sebagai gedung perkantoran. Lokasinya berada di Jalan Jenderal Sudirman, Klandasan Ilir, Balikpapan Kota. Gedung Panin Tower terdiri dari 18 lantai.

5. Swiss-Belhotel

pegipegi.com

Swiss-Belhotel merupakan sebuah bangunan hotel yang terdiri dari 17 lantai. Swiss-Belhotel berada di kompleks Balcony City Mall. Balcony City Mall sendiri merupakan salah satu mall terbesar di kota Balikpapan yang posisinya menghadap ke laut.

6. Ruby Tower

Skyscrapercity.com

Ruby Tower merupakan salah satu gedung yang berada di dalam area Balikpapan Superblock. Gedung ini difungsikan sebagai apartemen. Ruby Tower terdiri dari 12 lantai.

7. Hotel Benakutai

Agoda.com

Hotel Benakutai merupakan sebuah gedung hotel yang berada di Jalan Ahmad Yani No. 91, Klandasan Ilir, Balikpapan Kota. Hotel Benakutai ini memiliki lantai berjumlah 12.

8. Platinum Hotel & Convention Hall

Lokerhotel.com

Gedung Platinum Hotel & Convention Hall terdiri dari 12 lantai. Gedung ini berada di Jalan Soekarno Hatta No.28, Balikpapan Utara.

9. Grand Jatra

Tripadvisor.com

Grand Jatra merupakan sebuah gedung hotel yang berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 47. Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

10. Blue Sky Hotel

pegipegi.com

Blue Sky Hotel merupakan sebuah gedung hotel yang terdiri dari 10 lantai. Gedung ini berada di Jalan Letjen Suprapto, Marga Sari. 

Area atau wilayah metropolitan adalah sebuah wilayah yang luas dengan populasi yang besar yang terdiri dari kota sentral beserta kota-kota disekitarnya yang lebih kecil. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa area metropolitan. Salah satunya yang paling terkenal dan sering muncul dalam pemberitaan adalah Jabodetabek. Area metropolitan Jabodetabek terdiri dari kota Jakarta sebagai kota sentral dan Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi sebagai kota penyanggganya.

Mayoritas area metropolitan di Indonesia terdapat di pulau Jawa dan Sumatera. Maklum, kedua pulau ini merupakan pulau terpadat di Indonesia. Cuma ada dua area metropolitan yang terdapat di luar Jawa dan Sumatera, Mamminasta di Sulawesi Selatan dan Barja Bakula di Kalimantan Selatan. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang area metropolitan Banjar Bakula.

Banjar Bakula disebut juga dengan Metropolitan Banjarmasin Raya. Area metropolitan Banjar Bakula terdiri dari 5 daerah, yaitu kota Banjarmasin, kota Banjarbaru, sebagian kecamatan di kabupaten Banjar, sebagian kecamatan di kabupaten Barito Kuala, dan sebagian kecamatan di kabupaten Tanah Laut. Terbentuknya area metropolitan Banjar Bakula berdasarkan Keputusan Gubernur Kalsel No. 188.44/0295/KUM/2012 tanggal 18 Juni 2012.

Luas area metropolitan Banjar Bakula diperkirakan mencapai 340,446 Ha atau 9,07 persen dari luas provinsi Kalimantan Selatan. Sementara berdasarkan data tahun 2010, total penduduk Banjar Bakula adalah 1.904.427 jiwa atau 52,52 persen dari total penduduk provinsi Kalimantan Selatan.

Konsep penggabungan kelima wilayah yang masuk ke dalam area metropolitan Banjar Bakula sebenarnya sudah lama dicanangkan. Sebelumnya konsep ini dkenal dengan istilah Banjarmaskuala. Malahan Banjarmaskuala mencakup wilayah yang lebih luas dibandingkan Banjar bakula. Namun akhirnya yang disetujui sebagai konsep area metropolitan adalah wilayah Banjar Bakula yang merupakan area metropolitan kesembilan di Indonesia. Banjar Bakula sendiri merupakan area metropolitan satu-satunya di pulau Kalimantan.

Sebagai sebuah kawasan terpadu, kedepannya akan semakin ditingkatkan sinergi antar wilayah yang masuk kedalam area metropolitan Banjar Bakula. Contohnya penanganan sampah, sistem pengelolaan air minum,  sistem transportasi bus dan kereta api. Saat ini sinergi yang baru tampak berjalan adalah penanganan sampah. Sedangkan program lainnya belum kelihatan. Contohnya pembangunan transportasi BRT (Bus Rapid Transit) yang menghubungkan Marabahan, Banjarmasin, Gambut, Banjarbaru dan Martapura. Harusnya untuk tahun 2016 sudah dilakukan dilakukan pembangunan 40 halte, namun nyatanya belum juga kelar. Kita harapkan berbagai  program sinergi antar wilayah di Banjar Bakula bisa semakin ditingkatkan sehingga bisa memberikan hasil nyata dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Bandung adalah ibukota dari provinsi Jawa Barat. Bila dilihat dari segi jumlah penduduk, kota Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah kota Jakarta dan Surabaya. Kota Bandung terkenal sebagai salah satu kota wisata di Indonesia. Bahkan kepopuleran kota Bandung tersohor hingga ke mancanegara, khususnya bagi wisatawan Malaysia.

Sebagai kota wisata, Bandung memiliki banyak ikon kota yang menarik untuk dikunjungi. Diantara semua ikon kota yang dimiliki oleh kota Bandung, berikut adalah 7 ikon kota yang paling populer dari kota Bandung.

1. Gedung Sate

Sebandung.com

Gedung sate adalah sebuah gedung pekantoran yang menjadi kantor pusat pemerintah provinsi Jawa Barat. Gedung ini memiliki ciri khas yang mana terdapat ornamen tusuk sate pada menara sentralnya sehingga dijuluki sebagai gedung sate. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, gedung sate ini bernama Gouvernements Bedrijveen (GB). Orang yang paling berjasa dalam merancang desain gedung sate ini adalah Ir. J. Gerber, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland.

2. Jembatan Pasupati

ilovebandung.net

Jembatan Pasupati atau jalan layang pasupati adalah sebuah jalan layang (fly over) yang menghubungkna bagian utara dan timur kota Bandung. Panjang jembatan ini mencapai 2,8 kilometer dengan lebar antara 30-60 meter. Sebagai salah satu ikon kota Bandung, Jembatan Pasupati dihiasi dengan lampu sorot warna-warni sehingga akan tampak indah pada malam hari. Pembangunan Jembatan Pasupati ini dibiayai melalui dana hibah dari Kuwait. 

3. Jalan Braga

Sebandung.com

Jalan Braga merupakan salah satu kawasan yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung. Jalan Braga ini sudah terkenal semenjak zaman Hindia Belanda sehingga menjadi salah satu destinasi kota tua di Bandung. Di kiri dan kanan jalan ini terdapat kompleks pertokoan yang tetap mempertahankan bangunan dengan ciri arsitektur khas Belanda. Tata letak pertokoan di Jalan Braga ini mengikuti model yang ada di Eropa, sesuai dengan perkembangan kota Bandung saat itu. Sekedar informasi, pada era Hindia Belanda kota Bandung merupakan salah satu kota dengan bangunan bergaya art deco terbanyak di dunia. 

4. Alun-Alun Kota Bandung

Tribunnews.com

Alun-alun kota Bandung menjadi salah satu alternatif wisata keluarga di kota Bandung. Lokasinya berada di pusat kota Bandung, tepatnya dekat Masjid Raya Bandung. Setiap harinya alun-alun kota Bandung ini selalu ramai oleh pengunjung, apalagi pada akhir pekan. Daya tarik dari alun-alun kota Bandung ini adalah lapangan rumputnya yang luas sehingga orang-orang bebas untuk berkegiatan. Rumput yang digunakan pada alun-alun kota Bandung ini merupakan rumput sintetis.

5. Gedung Merdeka

Tempo.co

Gedung Merdeka berada di Jalan Asia Afrika, Bandung. Gedung bersejarah ini pernah dijadikan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955. Kalau saat ini Gedung Merdeka difungsikan sebagai museum yang menyimpan berbagai benda koleksi dan foto kegiatan Konferensi Asia Afrika. Gedung Merdeka ini dirancang oleh Van Galen Last dan C.P. Wolff Schoemaker pada tahun 1926. Pada masa Hindia Belanda, gedung ini difungsikan sebagai tempat rekreasi dan sosialisasi masyarakat Belanda yang berada di kota Bandung dan sekitarnya. 

6. Observatorium Bosscha

langitselatan.com

Observatorium Bosscha merupakan tempat peneropongan bintang terbesar di Asia Tenggara. Observatorium ini berlokasi di Lembang, sekitar 15 km sebelah utara kota Bandung. Kode internasional untuk Observatorium Bosscha ini adalah 299. Pada tahun 2004, pemerintah Indonesia menetapkan Observatorium Bosscha sebagai bangunan cagar budaya. Selanjutnya pada tahun 2008, pemerintah Indonesia menetapkan Observatorium Bosscha sebagai Objek Vital Nasional yang harus diamankan. 

7. Gunung Tangkuban Perahu

ragamtempatwisata.com

Tangkuban Perahu merupakan salah satu gunung yang terdapat di provinsi Jawa Barat. Gunung ini berada sekitar 20 km ke arah utara kota Bandung. Gunung Tangkuban Perahu memiliki ketinggian yang mencapai 2.084 m. Gunung ini berbentuk stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Wilayah tempat Gunung Tangkuban Perahu ini berada dikelola oleh Perum Perhutanan. 

Bukittinggi merupakan salah satu kota di provinsi Sumatera Barat. Di kota inilah salah satu proklamator Indonesia dilahirkan, yaitu Mohammad Hatta. Populasi kota Bukttinggi sekitar 117.097 jiwa. Sedangkan luas wilayahnya hanya 25,24 kilometer persegi. Dilihat dari Populasi dan luas wilayah, Bukittinggi bisa dikategorikan sebagai kota kecil. Namun walau tergolong kota kecil, Bukittinggi memiliki nilai sejarah yang besar bagi Indonesia. Sejarah mencatat, kota ini pernah menjadi ibukota kabupaten, ibukota provinsi hingga ibukota negara. Mungkin cuma Bukittinggi satu-satunya kota di Indonesia yang pernah menjadi ibukota kabupaten, ibukota provinsi dan ibukota negara sekaligus. Kota ini juga pernah menjadi benteng pertahanan tentara Belanda dan Jepang untuk regional Sumatera.

Bukittinggi pernah menjadi ibukota Republik Indonesia pada masa PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Pemerintahan ini dibentuk sesaat sebelum pemimpin Indonesia saat itu, Soekarno dan Hatta ditangkap oleh Belanda. Terbentuknya PDRI berlangsung pada 22 Desember 1948-13 Juli 1949 yang dipimpin oleh Syafruddin Prawinegara. Tujuan dibentuknya PDRI adalah untuk menunjukan bahwa negara Republik Indonesia masih berdiri kendati saat itu para pemimpin Indonesia ditangkap oleh Belanda.

Kota Bukittinggi memiliki peranan yang penting selama masa PDRI ini. Bukittinggi berperan sebagai ibukota negara setelah Yogyakarta yang merupakan ibukota negara Indonesia saat itu jatuh ketangan Belanda. Dari kota Bukittinggi inilah para pemegang mandat pemerintahan Republik Indonesia melanjutkan perjuangan Soekarno dan Hatta.

Bukittinggi juga pernah menyandang status sebagai ibukota provinsi. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Sumatera menjadi salah satu provinsi yang mula-mula dibentuk  dengan gubernurnya Mr. Tengku Muhammad Hasan. Untuk status ibukota provinsi, dipegang oleh kota Bukittinggi. Kemudian dalam peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 4 tahun 1949, Bukittinggi ditetapkan sebagai ibukota provinsi Sumatera Tengah yang meliputi keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau. Sekarang masing-masing keresidetan tersebut telah menjadi provinsi-provinsi sendiri.

Setelah keresidenan Sumatera Barat naik status menjadi provinsi, maka Bukittinggi ditunjuk sebagai ibukota provinsinya. Semenjak tahun 1958, secara de facto ibukota provinsi telah pindah ke kota Padang. Namun secara de jure, barulah pada tahun 1978 Bukittinggi tidak lagi menjadi ibukota provinsi Sumatera Barat. Hal tersebut dikukuhkan melalui peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1979 yang memindahkan ibukota provinsi Sumatera Barat dari kota Bukittinggi ke kota Padang.

Selain pernah menjadi ibukota negara dan ibukota provinsi, Bukittinggi juga pernah menjadi ibukota kabupaten. Bukittinggi pernah menjadi ibukota dari kabupaten Agam, Sumatera Barat hingga tahun 1998. Ibukota kabupaten Agam kemudian dipindahkan ke kota Lubukbasung melalui peraturan pemerintah Indonesia nomor 8 tahun 1998.

Sekarang kota Bukittinggi telah menjadi kotamadya yang tidak memiliki status ibukota dari wilayah administarif manapun. Kendati demikian, sejarah akan selalu mencatat kebesaran kota Bukittinggi di masa lalu yang pernah menjadi ibukota kabupaten, ibukota provinsi hingga ibukota negara.

Tidore Kepulauan merupakan sebuah kota yang berada di provinsi Maluku Utara. Kota ini sudah terkenal sejak zaman penjajahan bangsa Eropa di Nusantara.  Tidore Kepulauan terkenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Bangsa Eropa pertama yang pertama kali menginjakan kakinya di Tidore Kepulauan adalah pelaut dari Spanyol, yaitu sekitar tahun 1512.

Kota Tidore Kepulauan sempat menjadi ibukota provinsi perjuangan Irian Barat. Gubernur pertamanya adalah Zainal Abidin Syah yang juga menjabat sebagai Sultan Tidore. Setelah Papua masuk ke dalam wilayah Indonesia, statusnya berubah menjadi ibukota daerah administratif Halmahera Tengah dengan ibukota Soa Sio Tidore. Tahun 1990, status daerah administratif berubah menjadi kabupaten Halmahera Tengah. Pada tahun 2003, Tidore resmi menjadi kota dengan nomenklaturnya Kota Tidore Kepulauan, dengan pejabat wali kota pertamanya adalah Drs. M. Nur Djauhari dan wakil walikota pertamanya adalah Drs. Mahmud Adrias.

Penduduk asli kota Tidore Kepulauan adalah suku Tidore. Suku ini mendiami pulau Tidore, pesisir barat pulau Halmahera, pulau Mare, pulau Moti dan Maitara. Sistem kepemimpinan pribumi Tidore masih menggunakan kepemimpinan kelompok yang dipimpin oleh orang terkuat dalam komunitasnya. Orang yang berpengaruh dalam kelompok ini diberi gelar kehormatan dengan julukan "Momole".

Selama ini banyak yang menganggap bahwa wilayah yang menjadi bagian dari kota Tidore hanya terdiri dari pulau Tidore dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Anggapan tersebut jelas salah. Pulau Tidore hanya sebagian kecil wilayah dari kota Tidore Kepulauan. Mayoritas wilayah darat kota Tidore Kepulauan justru berada di pulau Halmahera, yaitu pulau terbesar di provinsi Maluku utara. Di dalam wilayah kota Tidore Kepulauan ini terdapat kota Sofifi yang merupakan ibukota dari provinsi Maluku Utara, tepatnya berada di kecamatan Oba Utara. Nantinya kota Sofifi ini akan dimekarkan menjadi kota sendiri yang terpisah dari kota Tidore Kepulauan. Selain Kecamatan Oba Utara, di kota Tidore Kepulauan juga terdapat kecamatan Oba, Oba Selatan, Oba Tengah, Tidore, Tidore Selatan, Tidore Utara dan Tidore Timur.

Peta Maluku Utara

Kota Tidore Kepulauan memiliki wilayah yang sangat luas, yaitu mencapai 9.564,7 kilometer persegi. Bandingkan dengan luas wilayah kota Jakarta yang hanya 661,5 kilometer persegi. Dengan wilayah seluas itu, menjadikan Tidore Kepulauan sebagai kota dengan wilayah terluas di Indonesia. Bahkan kalau dihitung dengan wilayah lautan, luas wilayah kota Tidore Kepulauan mencapai 13.862,86 kilometer persegi.
Padang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Barat. Kota ini sekaligus menjadi kota terbesar di Sumatera Barat. Sebagai kota terbesar, tentunya Pembangunan di Sumatera Barat banyak terpusat di kota Padang. Salah satu contohnya bisa dilihat dari keberadaan gedung-gedung tinggi yang lebih banyak berada di kota Padang dibandingkan kota-kola lainnya di provinsi Sumatera Barat.

Bicara soal gedung-gedung tinggi, kali ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di kota Padang (baca juga : 10 Gedung Tertinggi di Kota Pekanbaru). Namun perlu diingat, untuk saat ini baru satu gedung di kota Padang yang dikategorikan high rise. High rise merupakan istilah yang dipakai untuk gedung-gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar 10 gedung tertinggi di kota Padang.

1. Ibis Hotel


Ibis Hotel merupakan satu-satunya gedung di kota Padang yang masuk dalam kategori high rise. Sebuah gedung dikategorikan high rise apabila memiliki ketinggian minimal 12 lantai. Sementara Ibis Hotel memiliki ketinggian 13 lantai. Dengan demikian, Ibis Hotel menjadi gedung tertinggi di kota Padang untuk saat ini. Ibis Hotel ini berada di Jalan Taman Siswa.

2. Kyriad Bumi Minang

Wikimapia.org

Kyriad Bumi Minang merupakan salah satu gedung hotel yang terletak di Jalan Bundo Kanduang, Padang. Gedung ini memiliki atap bergonjong seperti atap rumah adat suku Minangkabau. Kyriad Bumi Minang terdiri dari 9 lantai.

3. Basko Hotel

Agoda.net

Gedung Basko Hotel terletak di Jalan Dr. Hamka. Dulunya lokasi tempat berdirinya Basko Hotel ini merupakan bekas gedung Minang Plaza. Basko Hotel terdiri dari 8 lantai.

4. Mercure Hotel

Flickr.com

Gedung Mercure Hotel berada dekat dengan Pantai Padang, tepatnya di Jalan Purus IV. Gedung ini terdiri dari 8 lantai.

5. Rocky Hotel

Tripadvisor.com

Rocky Hotel berada dekat dengan Pasar Raya Padang, tepatnya di jalan Permindo. Gedung ini memiliki 7 lantai.

6. Pustaka Universitas Andalas

Unand.ac.id

Pustaka Universitas Andalas merupakan gedung tertinggi di kompleks kampus Universitas Andalas. Desainnya juga cukup unik. Gedung Pustaka Universitas Andalas ini terdiri dari 7 lantai.

7. Fava Hotel

Tripadvisor.com

Fave Hotel merupakan gedung hotel yang belum lama ini dioperasikan. Gedung ini berada di Jalan Belakang Olo. Gedung Fave Hotel terdiri dari 7 lantai.

8. Grand Zuri Hotel

Flickr.com

Gedung Grand Zuri Hotel berada di Jalan M. Thamrin. Gedung ini terdiri dari 7 lantai.

9. HW Hotel

Tripadvisor.com

HW Hotel merupakan salah satu gedung hotel yang berada di Jalan Hayam Wuruk. Gedung dengan desain klasik ini terdiri dari 7 lantai.

10. Semen Padang Hospital

Panoramio.com

Semen Padang Hospital merupakan rumah sakit dengan lantai tertinggi di kota Padang untuk saat ini. Rumah sakit swasta miliki PT Semen Padang ini terdiri dari 7 lantai. 
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home