Cilegon pertama kali ditetapkan sebagai sebuah kota berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1986. Saat itu kota Cilegon masih berstatus Kota Administratif yang berada dibawah Pemerintahan Kabupaten Serang. Berkat tumbuhnya sektor industri dan perdagangan, Kota Cilegon terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhan yang pesat tersebut membuat pemerintah akhirnya menaikan status Kota Cilegon menjadi sebuah kotamadya. Kota Cilegon ditetapkan sebagai kotamadya setelah disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon.
Cilegon dikenal juga dengan julukan Kota Baja. Pasalnya di kota ini berdiri industri baja terbesar di Asia Tenggara yang bernama PT Krakatau Steel. Setiap tahunnya, Cilegon menghasilkan 6 juta ton baja dari Kawasan Industri Krakatau Steel. Krakatau Steel sendiri merupakan sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sudah berdiri di Kota Cilegon sejak tahun 1970.
Kawasan industri milik PT Krakatau Steel (Foto : Krakatausteel.com)
Cilegon merupakan kota yang kaya. Sektor industri menjadi penopang utama perekonomian Kota Cilegon. Berkat tingginya kegiatan industri di Kota Cilegon, menyebabkan Cilegon menjadi salah satu kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Di Indonesia, pendapatan per kapita Kota Cilegon berada diposisi keempat setelah Kota Bontang, Kediri dan Jakarta. Untuk di Provinsi Banten, Cilegon merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2015, Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 189,182 juta rupiah. Jauh diatas pendapatan per kapita nasional yang hanya sekitar 45,18 juta rupiah. Sementara PDRB (Produk Domestik Regional Burto) Kota Cilegon untuk tahun 2015 adalah 77,963 triliun rupiah. Di Provinsi Banten, hanya Kota Tangerang yang memiliki PDRB lebih besar dibandingkan Kota Cilegon. Hal ini wajar karena populasi Kota Tangerang mencapai 1,6 juta jiwa. Sementara populasi Kota Cilegon hanya 400 ribuan jiwa.
0 comments:
Post a Comment