Sistem rapid transit merupakan sebuah sistem transportasi berbasis rel dengan menggunakan kereta listrik. Sistem transportasi ini memiliki kapasitas dan frekuensi yang tinggi. Waktu tunggunya berkisar 2-5 menit. Bahkan dijam sibuk bisa lebih kecil lagi waktu tunggunya. Jakarta jelas belum memiliki sistem rapid transit. Saat ini untuk transportasi utama, Jakarta hanya mengandalkan sistem BRT (Bus Rapid Transit). Bahkan Jakarta merupakan kota dengan jalur BRT terpanjang di dunia.
Namun kita tidak perlu berkecil hati. Saat ini sudah ada sistem rapid transit yang sedang dibangun di kota Jakarta. Ada dua macam sistem rapid transit yang sedang dibangun di kota Jakarta, yaitu MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit). Kedua jenis transportasi tersebut hanya berbeda dalam hal kapasitas. MRT memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan LRT.
MRT yang sedang dibangun di kota Jakarta menghubungkan Lebak Bulus - Bundaran HI yang direncanakan akan beroperasi pada awal 2019. Jalur ini merupakan bagian dari Jalur Utara - Selatan yang memiliki panjang 15,7 km. Untuk tahap selanjutnya, jalur ini akan dilanjutkan hingga Kampung Bandan. Selain membangun jalur Utara - Selatan, Jakarta juga akan membangun MRT Jalur Barat - Timur. Untuk jalur Barat - Timur, saat ini masih dalam tahap studi kelayakan.
Jalur bawah tanah MRT Jakarta ( foto : thejakartapost.com )
Selain MRT, Jakarta juga tengah membangun LRT. Ada dua proyek LRT yang sedang digarap di kota Jakarta. Proyek pertama merupakan garapan pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan. Jalur LRT tersebut akan menghubungkan Jakarta dengan kota-kota disekitarnya. Ada beberapa jalur LRT yang telah memasuki tahap kontruksi, yaitu Cibubur - Cawang, Bekasi Timur - Cawang dan Cawang - Dukuh Atas. Semua jalur tersebut merupakan bagian dari pembangunan tahap I yang direncanakan sudah beroperasi penuh pada tahun 2019 mendatang. Untuk tahap II, akan dibangun jalur yang menghubungkan Cibubur - Bogor dan Dukuh Atas - Palmerah - Senayan. Sementara untuk tahap III akan dibangun jalur yang menghubungkan Palmerah - Grogol.
Proyek kedua adalah LRT yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI. Baru-baru ini yang sudah memasuki tahap kontruksi adalah LRT jalur Kelapa Gading - Veledrome sepanjang 5,8 km. Jalur ini sedang dikebut pengerjaannya karena dipersiapkan untuk menyambut Asian Games 2018. Total akan ada 7 jalur LRT yang akan dibangun oleh pemerintah provinsi DKI.
Bukan cuma infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi darat yang dibenahi di kota Jakarta. Infrastuktur yang berkaitan dengan transportasi laut dan udara juga turut dibenahi. Pembenahan terhadap infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi udara dapat dilihat pada Bandara Internasional Soekarno Hatta. Beberapa waktu lalu, bandara ini baru saja meresmikan terminal baru yang diberi nama Terminal III Ultimate. Terminal ini memiliki desain dan fasilitas yang modern. Selain itu Terminal III Ultimate merupakan terminal termegah diantara terminal-terminal yang ada di bandara Soekarno Hatta.
Terminal III Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta ( foto : okezone.com )
Selain menambah fasilitas terminal baru, Bandara Internasional Soekarno Hatta saat ini juga sedang membangun fasilitas APMS (Automatic People Mover System) dan Kereta Bandara. APMS merupakan sebuah kereta otomatis yang menghubungkan terminal-terminal yang ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Fasilitas ini dapat dinikmati secara gratis oleh penumpang. Sementara kereta bandara merupakan sebuah kereta listrik yang akan menghubungkan Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan Manggarai. Nantinya kereta bandara ini akan melewati 5 stasiun, yaitu Stasiun Bandara, Stasiun Batu Ceper, Stasiun Duri, Stasiun Sudirman baru dan Stasiun Manggarai. Apabila kedua fasilitas ini telah rampung, maka akan mensejajarkan Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan bandara-bandara besar lainnya di regional ASEAN. Contohnya adalah dengan Bandara Internasional Cangi di Singapura yang terkenal sebagai salah satu bandara dengan fasilitas paling mumpuni di regional ASEAN.
Infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi laut juga tidak luput dari pembenahan. Jakarta memiliki pelabuhan tersibuk di Indonesia yang bernama Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Tanjung Priok memiliki fasilitas baru dan dikenal dengan sebutan Pelabuhan Kalibaru. Pelabuhan Kalibaru ini memiliki satu terminal yang dibangun diatas lahan reklamasi. Luasnya mencapai 32 hektar. Terminal ini terhubung dengan dua akses jalan tol, yaitu Tol Cikampek dan Tol Cibitung-Cilincing. Pembangunan Pelabuhan Kalibaru akan berlanjut hingga Terminal 2 dan Terminal 3 yang juga akan dibangun diatas lahan reklamasi.
Terminal I Pelabuhan Kalibaru ( foto : detik.com )
Dengan berkembangnya berbagai infrastruktur di kota Jakarta, kita harapkan Jakarta dapat mensejajarkan diri dengan kota-kota besar lainnya di Asia Tenggara. Bukan tidak mungkin kedepannya Jakarta dapat menjadi kota yang paling berpengaruh di Asia Tenggara dan juga menjadi salah satu kota paling berpengaruh di Asia. Tentunya untuk mewujudkan semua itu perlu ada kerja keras dari berbagai pihak terkait. Sebab, untuk saat ini Jakarta bisa dibilang masih berada dalam posisi tertinggal.
0 comments:
Post a Comment