Pekanbaru merupakan ibukota dari provinsi Riau. Dari segi luas wilayah, Pekanbaru adalah salah satu kota besar dengan wilayah terluas di Indonesia. Luas kota Pekanbaru mencapai 632,3 kilometer persegi. Hampir menyamai luas kota Jakarta, yaitu 661,5 kilometer persegi. Sementara populasi kota Pekanbaru berdasarkan data kependudukan tahun 2014 adalah 1.093.416 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang sebesar itu, menjadikan Pekanbaru sebagai salah kota metropolitan di Indonesia.

Bisa dikatakan saat ini Pekanbaru menjadi salah satu kota yang paling berkembang pesat di pulau Sumatera. Ini bisa dilihat dari gencarnya pembangunan fisik di kota Pekanbaru, diantaranya adalah pembangunan infrastruktur dan gedung tinggi. Bicara soal gedung tinggi, Pekanbaru merupakan salah satu kota pemilik gedung tinggi terbanyak di regional Sumatera. Posisinya hanya kalah dari Medan dan Batam. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di kota Pekanbaru (baca juga : 10 Gedung Tertinggi di Kota Makassar). Berikut adalah daftarnya.

10 Gedung Tertinggi di Kota Pekanbaru

1. The Peak

Halloriau.com

The peak merupakan sebuah gedung di kota Pekanbaru yang difungsikan sebagai apartemen. Ini merupakan apartemen pertama di Pekanbaru sekaligus merupakan gedung tertinggi di kota Pekanbaru untuk saat ini. Gedung ini persis berada di pusat kota Pekanbaru yang terdiri dari 27 lantai.

2. Novotel

Skyscrapercity.com

Posisi kedua gedung tertinggi di kota Pekanbaru dipegang oleh Novotel. Novotel merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai hotel. Gedung ini memiliki 17 lantai.

3. Menara Dang Merdu

Tripriau.com

Menara Dang Merdu merupakan gedung yang dimiliki oleh Bang Riau Kepri. Gedung ini dfungsikan sebagai kantor. Untuk saat ini, Menara Dang Merdu merupakan gedung perkantoran tertinggi di kota Pekanbaru. Gedung ini terdiri dari 16 lantai.

4. Tangram Hotel

tripadvisor.com

Sesuai dengan namanya, Tangram hotel merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai hotel. Tangram Hotel terdiri dari 15 lantai.

5. Weston Hotel 

Skyscrapercity.com

Weston Hotel adalah sebuah gedung perhotelan yang terdiri dari 14 lantai. Gedung ini merupakan salah satu gedung terbaru di kota Pekanbaru.

6. The Premiere Grand Zuri

Agoda.com

Sama seperti Tangram Hotel, The Premier Grand Zuri juga merupakan sebuah gedung perhotelan. Jumlah lantai yang terdapat pada the Premiere Grand Zuri adalah 12 lantai. 

7. Swiss-Belinn SKA

Tripadvisor.com

Swiss Belinn SKA juga memiliki 12 lantai seperti The Premiere Grand Zuri. Gedung ini difungsikan sebagai hotel.

8. Plaza Telkom

Flickr.com

Plaza Telkom merupakan gedung perkantoran yang dimiliki oleh PT Telkom Indonesia. Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

9. Pesonna Hotel

Kyriad.com

Pesonna Hotel merupakan sebuah gedung perhotelan di kota Pekanbaru yang terdiri dari 12 lantai.

10. Graha Pena

Sumutpos.co

Graha Pena adalah gedung perkantoran yang dimiliki oleh Riau Pos. Gedung ini memiliki 12 lantai. 

Biasanya kalau ada yang membuat urutan sebuah kota, pasti dilihat dari hal-hal yang besar. Misalnya daftar kota terbesar, terluas, terkaya dan sebagainya. Kali ini kita akan membahas tentang hal sebaliknya, yaitu melihat urutan sebuah kota dari hal yang kecil. Hal yang kita bahas kali ini adalah tentang 10 kota di Indonesia dengan populasi terkecil. Kota yang dimaksud di sini adalah sebuah wilayah yang dikepalai oleh seorang walikota. Jadi untuk kota-kota yang berstatus kota kecamatan atau ibukota kabupaten, tidak masuk dalam daftar.

10 kota di Indonesia dengan populasi terkecil

1. Sabang

Pesonaindo.com

Sabang menjadi kota dengan populasi terkecil di Indonesia. Saat ini kota Sabang menjadi salah satu destinasi wisata utama di provinsi Aceh.  Kota Sabang memiliki wilayah dengan luas 153 kilometer persegi. Kota ini terdiri dari beberapa pulau dimana pulau Weh merupakan pulau terbesar. Populasi kota Sabang pada tahun 2014 diperkiakan mencapai 32.271 jiwa

2. Padangpanjang

Panoramio.com

Padangpanjang merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Sumatera Barat. Populasi kota Padangpanjang berdasarkan  data kependudukan tahun 2014 adalah 49.451 jiwa. Bukan cuma populasinya yang kecil, wilayah kota Padangpanjang juga kecil. Luas wilayah kota Padangpanjang hanya 23 kilometer persegi.

3. Sawahlunto

Okezone.com

Sama seperti Padangpanjang, Sawahlunto juga merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Sumatera Barat. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kota Sawahlunto sempat berjaya karena terdapat tambang batubara di sana. Sekarang setelah cadangan batubara di Sawahlunto telah habis, kota ini menjelma menjadi destinasi wisata dengan mengandalkan objek-objek wisata bekas tambang batubara. Populasi kota Sawahlunto berdasarkan data kependudukan tahun 2014 adalah 59.821 jiwa. Sementara luas kota Sawahlunto adalah 275,86 kilometer persegi.

4. Solok

Solokkota.go.id

Solok juga merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Sumatera Barat. Luas kota Solok adalah 57,64 kilometer persegi. Sementara populasi kota Solok adalah 62.483 jiwa berdasarkan data kependudukan tahun 2014.

5. Pariaman

Portraitofindonesia.com

Lagi-lagi kota yang berasal dari Sumatera Barat masuk dalam daftar kota terkecil di Indonesia, yaitu kota Pariaman. Pariaman terkenal sebagai kota tabuik (tabot). Kota ini memiliki populasi 83.151 jiwa berdasarkan data kependudukan tahun 2014. Luas wilayah kota Pariaman adalah 73,36 kilometer persegi. 

6. Sibolga

Paminto.com

Populasi kota Sibolga pada tahun 2014 tercatat 86.166 jiwa. Kota ini berada di provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah yang cuma 10,77 kilometer persegi. 

7. Tomohon

Twitter.com (@kota_tomohon)

Kota Tomohon berada di provinsi Sulawesi Utara. Populasi kota ini berdasarkan data kependudukan tahun 2012 adalah 93.857 jiwa. Sementara luas wilayahnya adalah 147,11 kilometer persegi.

8. Tidore

Trekearth.com

Tidore merupakan sebuah kota yang terdiri dari gugusan kepulauan. Pulau terbesarnya adalah pulau Tidore. Kota ini berada di provinsi Maluku Utara. Populasi kota Tidore berdasarkan data kependudukan tahun 2010 adalah 98.025 jiwa. Wilayahnya sangat luas, yaitu mencapai 9.116.,36 kilometer persegi. 

9. Bukittinggi

Bukitlawanginfo.com

Kota Bukittinggi merupakan salah satu kota wisata di provinsi Sumatera Barat. Kota ini memiliki area seluas 25,24 kilometer persegi. Populasi kota Bukittinggi berdasarkan data kependudukan tahun 2014 adalah 117.097 jiwa. 

10. Payakumbuh

Palingyess.com

Sama seperti Bukittinggi, Payakumbuh juga kota yang berada di provinsi Sumatera Barat. Populasi kota Payakumbuh adalah 122.896 jiwa berdasarkan data kependudukan tahun 2014. Sementara luas wilayahnya adalah 80,43 kilometer persegi. 
Makassar merupakan ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Dulu kota ini bernama Ujungpandang. Berdasarkan data kependudukan tahun 2015, jumlah penduduk kota Makassar adalah 1.629.849 jiwa. Dengan demikian, Makassar menjadi satu-satunya kota metropolitan di Kawasan Indonesia Timur. Dari segi wilayah, Makassar memiliki wilayah kota dengan luas 175,8 kilometer.

Makassar salah satu kota yang paling berkembang pesat di Indonesia. Termasuk dalam hal pertumbuhan gedung-gedung tinggi yang mana Makassar menjadi salah satu kota dengan gedung tinggi terbanyak di Indonesia. Ada lebih dari 30 gedung tinggi di kota Makassar dengan ketinggian 12 lantai keatas. Berikut ini adalah 10 diantaranya yang tertinggi.

10 gedung tertinggi di kota Makassar

1. Menara Bosowa

10 Gedung Tertinggi di Kota Makassar
Foto : Panoramio.com

Menara Bosowa menjadi gedung tertinggi di kota Makassar saat ini. Gedung ini terdiri dari 23 lantai dengan ketinggian 120 meter. Menara Bosowa difungsikan sebagai gedung perkantoran. Saat ini Menara Bosowa tercatat sebagai gedung perkantoran tertinggi di luar pulau Jawa.

2. Royal Apartment

Foto : Flickr.com

Sesuai dengan namanya, Royal Apartment merupakan gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Royal Apartment terdiri terdiri dari 23 lantai dan merupakan gedung apartemen pertama di kota Makassar. 

3. Swiss-Belhotel

Foto : Pegipegi.com

Swiss-Belhotel merupakan gedung perhotelan yang terdiri dari 22 lantai. Saaat ini Swiss-Belhotel menjadi gedung perhotelan tertinggi di kota Makassar. Gedung ini memiliki tampilan yang glassy.

4. Menara Phinisi

Foto : Rooang.com

Boleh dikatakan Menara Phinisi merupakan salah satu gedung terunik di Indonesia. Bentuknya terinspirasi dari bentuk kapal phinisi yang merupakan kapal asli suku Bugis dan Makassar. Menara Phinisi merupakan salah satu bangunan kampus miliki Universitas Negeri Makassar (UNM). Gedung ini terdiri dari 20 lantai. 

5. Gammara Hotel

Foto : Pegipegi.com

Gammara Hotel  memiliki desain yang cukup cantik dengan didominasi warna gelap. Gedung perhotelan ini terdiri dari 20 lantai.

6. Innside by Melia

Foto : Flickr

Innside by Melia juga merupakan sebuah gedung perhotelan. Gedung ini memiliki ketinggian 20 lantai. 

7. Graha Pena

Foto : Indoplaces.com

Garaha Pena merupakan gedung perkantoran miliki Jawa Pos. gedung ini terdiri dari 19 lantai dan menjadi gedung perkantoran tertinggi kedua di Makassar setelah Menara Bosowa.

8. Karebosi Condotel

Foto : Agoda.net

Sesuai dengan namanaya, Karebosi Condotel adalah sebuah gedung yang difungsikan sebagai condotel (condominium hotel). Gedung ini terdiri dari 18 lantai.

9. Iqra Building

Foto : Pcimmesir.com

Iqra Building merupakan salah satu gedung kampus miliki Universitas Muhammadiyah Makassar. Gedung ini memiliki 18 lantai.

10. Aston Makassar Hotel & Convention Center

Foto : Panoramio.com

Posisi terakhir deretan 10 gedung tertinggi di kota Makassar dipegang oleh Aston Makassar Hotel & Convention Center. Gedung perhotelan ini memiliki 18 lantai. 

Kalau kita melihat daftar diatas, mayoritas  gedung tertinggi di kota Makassar didominasi oleh gedung perhotelan. Diantara 10 gedung tertinggi di kota Makassar, terdapat 5 gedung perhotelan, 2 gedung perkantoran, 2 gedung kampus dan 1 gedung apartemen. 
Kota metropolitan merupakan sebutan untuk wilayah kota dengan populasi yang besar. Umumnya sebuah kota metropolitan memiliki kota-kota penyangga untuk membantu kegiatan perekonomian. Gabungan antara sebuah kota besar dengan kota-kota penyangganya biasa disebut dengan wilayah metropolitan atau metropolitan area.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa kota metropolitan. Umumnya kalau di Indonesia, sebuah kota diklarifikasikan sebagai kota metropolitan apabila telah memiliki penduduk diatas satu juta jiwa. Mayoritas kota metropolitan di Indonesia tersebar di kawasan Indonesia bagian barat.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang 10 kota metropolitan di Indonesia dengan wilayah terluas. Untuk sebuah kota, tidak selalu luas wilayah berbanding lurus dengan populasi penduduknya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar 10 kota metropolitan di Indonesia dengan wilayah terluas.

1. Batam

Foto : Skyscrapercity.com

Batam menjadi kota metropolitan dengan wilayah paling luas di Indonesia. Total luas wilayah kota Batam adalah 1.595 kilometer persegi, yang terdiri dari 715 kilometer persegi wilayah darat dan 880 kilometer persegi wilayah perairan. Luas wilayah kota Batam meliputi pulau Batam dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Untuk jumlah penduduk, berdasarkan data tahun 2015 jumlah penduduk kota Batam adalah 1.164.352 jiwa.

2. Padang

Foto : Zakimanham.id

Pada tahun 2014, populasi kota Padang tercatat 1.000.096 jiwa. Di pantai barat Sumatera, Padang merupakan kota terbesar dari segi jumlah penduduk. Ibukota Sumatera Barat ini memiliki luas wilayah 695 kilometer persegi. Walau cukup luas, tidak semua wilayah kota Padang dapat dihuni. Sekitar 60% wilayah kota Padang merupakan kawasan perbukitan yang ditutupi oleh hutan lindung.


3. Jakarta

Foto : Anekatop10.com

Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia bila dilihat dari segi jumlah penduduk. Jumlah penduduk kota Jakarta pada tahun 9.988.329 jiwa. Sedangkan wilayah kota Jakarta memiliki luas 661,5 kilometer persegi. 

4. Pekanbaru

Foto : Pekanbaru.go.id

Pekanbaru merupakan ibukota provinsi Riau. Wilayahnya memiliki luas 632,26 kilometer persegi. Seluruh wilayah kota Pekanbaru terdiri dari wilayah daratan karena kota Pekanbaru tidak memiliki laut. Dari segi populasi, jumlah kota Pekanbaru tahun 2014 adalah 1.093.416.

5. Semarang

Foto : Semarangpos.com

Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah. Luas wilayahnya adalah 373,78 kilometer persegi. Pada tahun 2015, jumlah penduduk kota Semarang tercatat 1.773.905 jiwa. 

6. Palembang

Foto : Anekatempatwisata.com

Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera bila dilihat dari segi jumlah penduduk. Jumlah penduduk kota Palembang pada tahun 2014 tercatat 1.558.494 jiwa sedangkan luas wilayah kota Palembang adalah 369,22 kilometer persegi.

7. Surabaya

Foto : Liputan6.com

Ibukota Jawa Timur ini ini memiliki wilayah dengan luas 350,5 kilometer persegi. Di Indonesia, Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta kalau dilihat berdasarkan populasi. Populasi kota Surabaya pada tahun 2012 tercatat 3.125.576 jiwa.

8. Medan

Foto : Skyscrapercity.com

Untuk luar pulau Jawa, Medan merupakan kota terbesar dari seg jumlah penduduk. Pada tahun 2015, jumlah penduduk kota Medan tercatat 2.210.624 jiwa. Sementara luas wilayah kota Medan adalah 265,10 kilometer persegi

9. Bekasi

Foto : Bekasismartcity.com

Kota Bekasi memang berstatus penyangga kota Jakarta. Namun dari segi jumlah penduduk, kota Bekasi merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Bandung. Jumlah penduduk kota Bekasi pada tahun 2013 tercatat 2.592.819 jiwa dan menjadikan Bekasi sebagai kota berpenduduk terbesar kedua di provinsi Jawa Barat setelah kota Bandung. Sedangkan luas wilayah kota Bekasi adalah 210 kilometer persegi. Lebih luas dibandingkan kota Bandung yang hanya 167,67 kilometer persegi.

10. Depok

Foto : Sektorazalea.wordpress.com

Sama persis seperti Bekasi, kota Depok juga berada di provinsi Jawa Barat dan berstatus penyangga kota Jakarta. Jumlah penduduk kota Depok pada tahun 2013 tercatat 2.033.508. Sementara luas wilayah kota Depok adalah 200,29 kilometer persegi. 


Medan dan Makassar merupakan dua kota yang menjadi lokomotif utama perekonomian Indonesia untuk luar pulau Jawa. Kedua kota ini menyandang status sebagai kota terbesar di luar pulau Jawa. Secara geografis, Medan berada di kawasan barat Indonesia sedangkan Makassar berada di kawasan timur Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kedua kota tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Baik Medan maupun Makassar, sama-sama merupakan kota warisan kolonial Belanda.

Untuk pembahasan kali ini, kita akan mengulas seperti apa perbandingan kota Medan dan Makassar. Berikut adalah perbandingan kota Medan dan Makassar dalam berbagai hal.

1. Populasi dan luas wilayah


Kota Medan memiliki populasi yang lebih besar dibandingkan kota Makassar. Populasi kota Medan pada tahun 2015 tercatat 2.210.624 jiwa. Sementara populasi kota Makassar pada tahun yang sama adalah 1.629.849. Dari segi luas wilayah Medan juga lebih besar dibandingkan Makassar. Luas wilayah kota Medan sekitar 265,1 kilometer persegi, sedangkan luas wilayah kota Makassar adalah sekitar 199,26 kilometer persegi.

2. Perekonomian


Pada tahun 2014, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) kota Medan tercatat 147,33 triliun. Lebih besar dibandingkan PDRB kota Makassar ditahun yang sama, yaitu 100,03 triliun. Sementara untuk PDRB per kapita, antara kota Medan dan Makassar tidak jauh berbeda.  PDRB per kapita kota Medan tercatat 67,24 juta sedangkan  PDRB per kapita kota Makassar 69,99 juta.

3. Infrastruktur


Kota Medan dan Makassar sama telah memiliki jalan tol. Kota Medan memiliki satu ruas jalan tol yang diberi nama Jalan Tol Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morowa). Tol tersebut memiliki panjang 34,4 kilometer. Sementara kota Makassar memiliki jalan tol dengan panjang 11,57 kilometer. Jalan tol tersebut menghubungkan kota Makassar dengan Bandara Internasional Sultan Hasanudin.

Bicara soal bandara, Medan dan Makassar  sama-sama memiliki bandara yang Megah. Medan memiliki bandara yang bernama Bandara Internasional Kualanamu. Sementara Makassar seperti yang perna disebutkan sebelumnya, memiliki bandara yang bernama Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Kedua bandara tersebut masuk dalam daftar 10 bandara tersibuk di Indonesia. Bandara Internasional Kualanamu melayani 7.737.551 penumpang pada tahun 2014 dan menjadi bandara tersibuk ke-6 di Indonesia. Sementara Bandara Internasional Sultan Hasanuddin merupakan bandara tersibuk ke-4 di Indonesia dengan melayani 8.417.743 penumpang pada tahun 2014.

Medan unggul dalam hal infrastruktur yang berkaitan dengan kereta api. Saat ini Medan telah memiliki beberapa jalur kereta api yang menbubungkan kota Medan dengan kota-kota sekitarnya seperti Binjai, Tebing Tinggi, Siantar dan Tanjungbalai. Medan juga memiliki kereta api yang menghubungkan kota Medan dengan bandara Kualanamu. Ini merupakan satu-satunya kereta bandara yang ada di Indonesia. Sementara kota Makassar baru sedang membangun satu jalur kereta api yang menghubungkan kota Makassar dan dengan kota Parepare. Jalur kereta api tersebut ditargetkan dapat beroperasi sekitar tahun 2018-2019.

4. Penataan Kota


Dari segi panataan kota, Medan dan Makassar boleh dibilang sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Kota Medan memiliki zonasi yanag cukup baik antara pusat bisnis dengan pemukiman penduduk, sehingga tidak terjadi campur aduk. Selain itu, pola jaringan jalan di kota Medan berbentuk grid. Hal yang jarang dijumpai dari kota-kota di Indonesia. Bagi anda yang pertama kali berkunjung ke kota Medan pasti akan dibuat bingung karena akan menjumpai banyak persimpangan dengan ciri-ciri yang hampir sama.

Hal serupa juga dapat dijumpai dari kota Makassar. Bedanya kota Makassar mengusung konsep waterfront city. Jadi, kota Makassar memiliki pusat kota yang berdekatan dengan area pantai. Bisa dibilang kalau Makassar merupakan kota dengan konsep waterfront city terbaik di Indonesia saat ini. Di Makassar, kita akan dengan mudah menemukan pusat bisnis, komersil, perhotelan dan pusat rekreasi yang berdekatan dengan bibir pantai.
Kota Sawahlunto merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Sumatera Barat. Luas wilayahnya adalah 273,45 kilometer persegi. Dari segi jumlah penduduk, kota Sawahlunto tergolong kota kecil. Populasi kota Sawahlunto tercatat 59.821 jiwa berdasarkan data kependudukan tahun 2014. Mayoritas penduduk kota Sawahlunto berasal dari suku Minangkau dan Jawa. Terdapat juga komunitas-komunitas dari suku lain dalam jumlah kecil seperti suku Batak, Sunda, Bugis dan Tionghoa.

Di era kolonial Belanda, kota Sawahlunto sempat berjaya sebagai salah satu penghasil batubara di Indonesia. Cikal bakal Sawahlunto dijadikan sebuah kota juga berkat adanya penemuan tambang batubara di sana. Kota Sawahlunto mulai memproduksi batubara pada tahun 1889. Salah satu infrastruktur besar yang dibangun Belanda untuk mendukung aktivitas tambang batubara di kota Sawahlunto adalah membangun jalur kereta api yang menghubungkan kota Sawahlunto dengan kota Padang. Jalur kereta api tersebut selesai dibangun hingga kota Sawahlunto pada tahun 1894. Sejak angkutan kereta api dioperasikan, produksi Batubara di kota Sawahlunto terus meningkat hingga mencapai ratusan ribu ton per tahun. Sayangnya saat ini jalur kereta api Padang-Sawahlunto sudah banyak yang tidak aktif lagi. Rencananya pemerintah akan menghidupkan kembali jalur kereta api Padang-Sawahlunto sebagai salah bagian dari jalur kereta api trans Sumatera yang kelak akan menghubungkan kota Padang hingga kota Pekanbaru.

Sawahlunto tempo dulu

Kejayaan kota Sawahlunto sebagai kota tambang akhirnya lenyap pasca habisnya produksi batubara di kota tersebut pada tahun 1998. PT Bukit Asam selaku pengelola tambang batubara di kota Sawahlunto menghentikan segala aktivitas pertambangannya di sana. Hal tersebut memicu arus manusia yang berbondong-bondong meninggalkan kota Sawahlunto. Sepanjang tahun 2002-2005, tercatat 8000 orang meninggalkan kota Sawahlunto. Angka kemiskinan di sana melonjak hingga 20% dan pertumbuhan ekonomi -6,7 persen.

Dengan menurunnya tingkat perekonomian kota Sawahlunto dan ramainya penduduk yang meninggalkan kota tersebut, kota Sawahlunto sempat dijuluki sebagai kota hantu. Namun pemerintah kota Sawahlunto tidak tinggal diam melihat kondisi miris yang dialami kotanya. Berbagai upaya dilakukan untuk menghidupkan kembali perekonomian kota Sawahlunto. Salah satunya adalah menggenjot sektor pariwisata.

Pemandangan kota Sawahlunto dari udara (foto : aktual.com)
Salah satu upaya pemerintah kota Sawahlunto untuk meningkatkan sektor pariwisata kota Sawahlunto adalah memanfaatkan bekas-bekas peninggalan Belanda sebagai destinasi wisata. Salah satunya adalah gedung Gluck Auf yang dijadikan sebagai Gedung Pusat kebudayaan Sawahlunto. Dulunya gedung ini merupakan sebuah gedung pertemuan. Selain itu ada juga bekas kantor pusat PT Bukit Asam yang dibangun pada tahun 1916 yang  telah menjadi salah satu ikon Sawahlunto. Dapur umum yang dijadikan tempat memproduksi makanan bagi pekerja paksa dan stasiun kereta tempat aktivitas pengangkutan batubara juga tidak luput dijadikan sebagai destinasi wisata. Kedua bangunan tersebut dijadikan sebagai museum yang masing-masing bernama Museum Gudang Ransum dan Museum Kereta Api Sawahlunto. Sedangkan bangunan pusat pembangkit listik yang didirikan pada tahun 1894, dijadikan sebagai bangunan masjid dengan nama Masjid Agung Nurul Islam. Masjid ini memiliki menara yang tingginya mencapai 80 meter. Menara tersebut juga bekas peninggalan Belanda. Ada juga bangunan Silo yang berdiri megah di pusat kota Sawahlunto. Silo ini merupakan tempat penimpunan batubara yang telah dibersihkan dan siap diangkut ke pelabuhan Teluk Bayur, Padang.

Kantor PT Bukit Asam (foto : minangtourism.com)

Objek wisata yang menjadi unggulan kota Sawahlunto adalah atraksi aktivitas tambang, dimana pengunjung dapat melakukan napak tilas pada areal bekas penampangan batubara. Objek wisata ini diberi nama Lubang Suro yang diambil dari nama seorang mandor pekerja paksa, Mbah Suro. Tidak jauh dari Lubang Suro, didirikan gedung info box yang menyediakan berbagai informasi tentang sejarah pertambangan batubara di kota Sawahlunto.

Kota Sawahlunto juga memiliki beberapa objek wisata lainnya. Diantaranya adalah kebun binatang yang memiliki luas sekitar 40 hektar dan Resort Wisata Kandi dengan luas 393,4 hektar. Sawahlunto juga memiliki tiga danau yang terbentuk dari bekas galian penambangan batubara. yaitu Danau Kandi, Danau Tanah Hitam, dan Danau Tandikek. Selain itu di kota Sawahlunto juga terdapat waterboom yang dikenal dengan nama Waterboom Sawahlunto.

Berkat perhatiannya terhadap bangunan-bangunan cagar budaya peninggalan Belanda, kota Sawahlunto mendapat penghargaan Real Wonder of World 2015 dari Kementrian Pariwisata sebagai destinasi wisata heritage. Selain mengandalkan destinasi wisata haritage, kota Sawahlunto juga gencar melakukan aneka pergelaran budaya untuk mendatangkan wisatawan. Salah satunya adalah Sawahlunto International Songket Carnival yang menghadirkan aneka kreasi dari songket Silungkang. Songket silungkang sendiri merupakan songket asli kota Sawahulunto. Selain itu ada juga Festival Wayang Nusantara yang menampilkan pertunjukan aneka wayang asli Indonesia.

Sawahlunto International Songkat Carnival (foto : rayapos.com)
Meningkatnya sektor pariwisata juga berimbas langsung terhadap perekonomian kota Sawahlunto. Saat ini kota Sawahlunto merupakan kota dengan penduduk miskin terendah kedua di Indonesia setelah kota Denpasar, Bali. Selain itu kota Sawahlunto saat ini telah menjadi kota dengan pendapatan per kapita tertinggi kedua di provinsi Sumatera Barat.
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home