Kota Sabang tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Nama kota ini seringkali dirangkai dengan Kota Merauke untuk menggambarkan ujung barat dan ujung timur Indonesia. Kota Sabang merupakan sebuah kota yang berada di Provinsi Aceh. Lokasinya berada di seberang utara Pulau Sumatera dan merupakan wilayah kepulauan. Pulau Weh merupakan pulau terbesar di Kota Sabang.

Wilayah Kota Sabang merupakan titik paling utara di Indonesia. Salah satu pulaunya, yaitu pulau Rondo adalah pulau terluar Indonesia di bagian utara. Pulau ini berbatasan langsung dengan wilayah Negara India. Namun karena keterbatasan akses, titik nol km Indonesia tidak dibangun di pulau ini, melainkan dibangun di Pulau Weh.

Luas wilayah Kota Sabang adalah 153 km². Topografi Kota Sabang didominasi oleh kawasan berbukit dan bergunung. Sementara populasi Kota Sabang berdasarkan sensus tahun 2010 adalah sekitar 30.000 jiwa. Dilihat dari populasi penduduk, Kota Sabang merupakan salah satu kota dengan populasi terkecil di Indonesia. Mayoritas penduduk Kota Sabang berasal dari Suku Aceh. Selain itu di Kota Sabang juga terdapat Suku Minangkabau, Batak, Jawa, Tionghoa dll.

Seperti yang pernah disinggung sebelumnya, pulau terbesar di Kota Sabang adalah Pulau Weh. Pulau ini merupakan sebuah pulau vulkanik. Sebelumnya Pulau Weh merupakan wilayah yang tersambung dengan daratan Sumatera. Pulau ini terpisah dari daratan Sumatera akibat meletusnya gunung berapi yang terakhir kali terjadi pada zaman Pleistosen. Pulau Weh dikenal dengan kekayaan ekosistemnya. Karena kekayaan ekosistem yang dimilikinya, pemerintah Indonesia menetapkan Pulau Weh sebagai suaka alam.

Pulau Weh dari udara (Foto : Wego.co.id)

Selama ini banyak yang salah kaprah mengira bahwa Kota Sabang merupakan wilayah paling barat di Indonesia. Sebenarnya hal tersebut merupakan sebuah kekeliruan. Wilayah paling barat di Indonesia aslinya berada di Pulau Benggala. Pulau Benggala sendiri merupakan sebuah pulau kecil yang sama sekali tidak berpenghuni. Secara administratif, Pulau Benggala merupakan bagian wilayah dari Kabupaten Aceh Besar. Jadi, walau Kota Sabang sering disebut-sebut sebagai wilayah paling barat di Indonesia, namun pada kenyataannya wilayah paling barat di Indonesia adalah Kabupaten Aceh Besar.

Saat ini kota Sabang semakin populer dimata wisatawan asing, khususnya bagi wisatawan yang berwisata menggunakan kapal pesiar. Tiap tahunnya jumlah kapal pesiar yang singgah di Kota Sabang selalu meningkat. Pada tahun 2015 lalu, hanya 4 kapal pesiar yang singgah di Kota Sabang. Jumlah kapal pesiar yang singgah di Kota Sabang meningkat menjadi 11 unit pada tahun 2015. Terjadi peningkatan kunjungan hingga 200 persen lebih. Sektor pariwisata di Kota Sabang memang terus menggeliat semenjak ditetapkannya Kota ini sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) oleh Kementrian Pariwisata tahun 2007 lalu.
Bekasi adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Barat setelah Kota Bandung. Untuk di Indonesia, Bekasi adalah kota terbesar keempat setelah Kota Jakarta, Surabaya dan Bandung. Kota ini merupakan salah satu daerah penyangga Kota Jakarta. Dengan statusnya tersebut, tidak mengherankan Kota Jakarta memberikan imbas langsung terhadap perkembangan Kota Bekasi. Contohnya banyak orang yang bekerja di Jakarta memilih Bekasi sebagai tempat tinggal. Untuk memperlancar mobilitas mereka, dibangunlah sejumlah akses yang meningkatkan konektivitas antara Bekasi dengan Jakarta. Diantaranya adalah jalur kereta api dan jalan tol.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Kota Bekasi cukup gencar membangun gedung-gedung pencakar langit. Kondisi kota Jakarta yang semakin padat dan semakin mahalnya harga lahan di sana, membuat Bekasi menjadi alternatif investasi. Diantara semua gedung pencakar langit di Kota Bekasi, berikut adalah 10 yang tertinggi.

Grand Dhika City

Foto : App.id

Grand Dhika City adalah sebuah mixed use development yang berada di kawasan Bekasi Timur. Saat ini baru satu gedung dalam area Grand Dhika City yang telah selesai pembangunannya. Gedung tersebut diberi nama Cempaka Tower. Cempaka Tower merupakan gedung tertinggi di Kota Bekasi yang terdiri dari 28 lantai. Gedung ini difungsikan sebagai apartemen.

Kemang View Apartment

Foto : Rumahdijual.com

Sesuai dengan namanya, Kemang View Apartment merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung ini berada di Bekasi Barat. Kemang View Apartment memiliki 23 lantai dan merupakan gedung tertinggi kedua di Kota Bekasi.

Mutiara Apartment

Foto : Rukamen.com

Mutiara Apartment merupakan sebuah gedung apartemen yang berada di Bekasi Barat. Gedung ini merupakan gedung tertinggi ketiga di Kota Bekasi. Mutiara Apartment terdiri dari 21 lantai.

M Gold Tower

Foto : Sewa-kantor.net

Status gedung tertinggi keempat di Kota Bekasi dipegang oleh M Gold Tower. Gedung ini terdiri dari 21 lantai. M Gold Tower merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai perkantoran. Lokasinya berada di Bekasi Barat.

Horison Hotel

Foto : Horison-group.com

Horison Hotel merupakan gedung tertinggi kelima di Kota Bekasi. Gedung ini merupakan sebuah hotel bintang 4 yang terdiri dari 18 lantai. Lokasi Horison Hotel berada di Bekasi Barat.

Harris Hotel

Foto : Istania.net

Gedung Harris Hotel berlokasi di kawasan Bekasi Barat. Sama Halnya seperti Horison Hotel, Harris Hotel juga merupakan sebuah hotel bintang 4. Gedung ini memiliki 17 lantai dan merupakan gedung tertinggi keenam di Kota Bekasi.

Aston Imperial Bekasi

Foto : Skyscrapercity.com

Aston Imperial Bekasi adalah sebuah hotel yang berada di kawasan Bekasi Barat. Astion Imperial Bekasi merupakan hotel bintang 4. Gedung ini memiliki 15 lantai dan merupakan gedung tertinggi ketujuh di Kota Bekasi.

Amaroossa Grande Bekasi

Foto : Kompas.com

Amaroossa Grande Bekasi juga merupakan sebuah hotel bintang 4. Lokasinya berada di Bekasi Barat. Gedung ini merupakan gedung tertinggi kedelapan di Kota Bekasi yang terdiri dari 15 lantai.

Center Point Bekasi

Foto : Rumahdijual.com

Untuk posisi gedung tertinggi kesembilan dan kesepuluh di Kota Bekasi dipegang oleh Center Point Apartment. Bahkan Center Point Apartment juga mengisi posisi gedung tertinggi kesebelah dan keduabelas di Kota Bekasi. Pasalnya, Center Point Apartment ini terdiri dari 4 gedung dengan jumlah lantai yang sama. Masing-masing gedung Center Point Apartment terdiri dari 14 lantai. Lokasinya berada di Bekasi Barat. 

Salah satu indikator yang dijadikan acuan untuk mengukur perkembangan suatu kota adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan perekonomian secara berkesinambungan menuju kearah yang lebih baik dalam periode tertentu. Makin positif pertumbuhan ekonomi suatu kota, berarti makin pesat perkembangan kota tersebut. Ini karena pertumbuhan ekonomi mencakup pertumbuhan nilai semua barang dan jasa dari kota yang bersangkutan.

Bicara tentang pertumbuhan ekonomi, pada tulisan ini kita akan membahas tentang 10 kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftarnya.

1. Sorong

Foto : Sukapergi.com

Sorong merupakan kota terbesar di Provinsi Papua Barat. Kota ini masuk dalam kategori kota sedang populasi mencapai 219.958 jiwa berdasarkan data tahun 2014. Sorong merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Kota Sorong mencapai 10,19 persen. Diantara semua kota otonom di Indonesia, hanya Kota Sorong yang persentase pertumbuhan ekonominya mencapai double digit.

2. Jayapura

Foto : Phinemo.com

Sama halnya seperti Kota Sorong, Kota Jayapura juga berada di Pulau Papua. Kota ini merupakan ibukota dari Provinsi Papua. Jayapura merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Kota Jayapura mencapai 9,29 persen.

3. Baubau

Foto : Beritadaerah.co.id

Kota Baubau berada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Sulawesi Tenggara setelah Kota Kendari. Pertumbuhan ekonomi Kota Baubau berada diposisi tertinggi ketiga di Indonesia. Kota ini memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 8,97 persen.

4. Kendari

Foto : Tunawisma.com

Seperti yang pernah kita singgung sebelumnya, Kendari merupakan kota terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kota ini juga berstatus sebagai ibukota Sulawesi Tenggara. Pertumbuhan ekonomi Kota Kendari mencapai 8,95 persen dan merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi keempat di Indonesia.

5. Palu

Foto : Amabeltravel.com

Sama seperti Baubau dan Kendari, Palu juga merupakan kota yang berasal dari Pulau Sulawesi. Kota ini merupakan ibukota dari Provinsi Sulawesi Tengah. Kota Palu memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 8,10 persen dan merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kelima di Indonesia.

6. Ternate

Foto : Wikimedia.org

Posisi keenam kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia dipegang oleh Kota Ternate. Kota ini berada di Provinsi Maluku Utara. Pertumbuhan ekonomi Kota Ternate mencapai 8,10 persen. Kota ini sempat menjadi ibukota dari Provinsi Maluku Utara, sebelum akhirnya ibukota Provinsi Maluku Utara dipindahkah ke Kota Sofifi.

7. Mataram

Foto : Ninarainda.web.ugm.ac.id

Mataram merupakan kota terbesar di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kota ini juga merupakan ibukota dari provinsi Nusa Tenggara Barat. Kota Mataram memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi ketujuh di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram adalah sebesar 7,99 persen.

8. Bandung

Foto : Skyscrapercity.com

Kota Bandung adalah salah satu dari dua  kota asal Pulau Jawa yang masuk dalam daftar 10 kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Ibukota Provinsi Jawa Barat ini memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 7,63 persen dan menduduki posisi kedelapan tertinggi di Indonesia.

9. Makassar

Foto : Skyscrapercity.com

Makassar adalah kota terbesar di Pulau Sulawesi. Kota ini merupakan ibukota dari Provinsi Sulawesi Selatan. Dari segi pertumbuhan ekonomi, Kota Makassar menduduki posisi kesembilan tertinggi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Kota Makasar mencapai 7,44 persen.

10. Tangerang Selatan

Foto : Skyscrapercity.com

Kota Tangerang Selatan berada di Provinsi Banten. Kota ini merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kesepuluh di Indonesia. Kota Tangerang memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 7,25 persen.

Itulah sedikit ulasan tentang 10 kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Data pertumbuhan ekonomi masing-masing kota diambil berdasarkan laju pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga konstan. Semua data tersebut bersumber BPS (Badan Pusat Statistik)
Sulawesi merupakan salah satu dari 5 pulau terbesar di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2010, jumlah penduduk Pulau Sulawesi adalah 17,36 juta jiwa. Jumlah tersebut masih jauh dibawah populasi Pulau Jawa yang lebih dari 140 juta jiwa, maupun populasi Pulau Sumatera yang lebih dari 50 juta jiwa. Dengan populasi yang lebih kecil, wilayah urban atau perkotaan di Pulau Sulawesi juga tidak sebanyak di Pulau Jawa dan Sumatera. Secara umum pembangunan kota-kota di Sulawesi masih tertinggal dibandingkan kota-kota di Jawa dan Sumatera. Namun dalam beberapa tahun belakangan ini kota-kota di Sulawesi mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Perkembangan kota-kota di Sulawesi dapat dilihat dari perekonomian yang semakin membaik. Bicara tentang perekonomian kota-kota di Sulawesi, pada tulisan ini kita akan membahas tentang 5 kota terkaya di Pulau Sulawesi. Tentunya kekayaan kota-kota di Sulawesi tidak sesignifikan kota-kota di Jawa dan Sumatera. Apalagi sebagian besar kota-kota di Pulau Sulawesi juga minim sumber daya alam. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar 5 kota terkaya di Pulau Sulawesi. Kekayaan tersebut diukur berdasarkan pendapatan per kapita atas dasar harga berlaku.

1. Makassar

Foto : Skyscrapercity.com

Makassar merupakan kota terkaya di Pulau Sulawesi bila dilihat berdasarkan pendapatan per kapita. Ibukota Sulawesi Selatan ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 78,772 juta rupiah. Selain berstatus sebagai kota terkaya, Makassar juga merupakan kota terbesar di Pulau Sulawesi. Kota ini merupakan satu-satunya kota di Pulau Sulawesi yang berstatus sebagai kota metropolitan.

2. Manado

Foto : Skyscrapercity.com

Posisi kedua kota terkaya di Pulau Sulawesi dipegang oleh Kota Manado. Kota Manado bukan cuma terkaya kedua di Pulau Sulawesi, namun juga merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi setelah Kota Makassar. Ibukota Sulawesi Utara ini memiliki pendapatan per kapita sebesar 60,019 juta rupiah.

3. Bitung

Foto : Metrotvnews.com

Sama halnya seperti Kota Manado, Kota Bitung juga berada di Provinsi Sulawesi Utara. Kota ini terkenal dengan statusnya sebagai kota pelabuhan. Bitung merupakan kota dengan pendapatan per kapita terbesar ketiga di Pulau Sulawesi. Kota ini memiliki pendapatan per kapita sebesar 56,463 juta rupiah.

4. Palu

Foto : Amabeltravel.com

Kota Palu merupakan ibukota dari Provinsi Sulawesi Tengah. Bila dilihat berdasarkan pendapatan per kapita, Kota Palu merupakan kota terkaya keempat di Pulau Sulawesi. Pendapatan per kapita Kota Palu mencapai 46,889 juta rupiah.

5. Kendari

Foto : Indonesia-culturess.blogspot.com

Posisi kelima kota terkaya di Pulau Sulawesi dipegang oleh Kota Kendari. Ibukota Sulawesi Tenggara ini memiliki pendapatan per kapita sebesar 43,553 juta rupiah.

Semua data pendapatan per kapita diatas bersumber dari data BPS (Badan Pusat Statistik) untuk tahun 2015. Diantara 5 kota diatas, hanya Kota Kendari yang memiliki pendapatan per kapita dibawah pendapatan per kapita nasional. Pendapatan per kapita nasional untuk tahun 2015 adalah 45,18 juta rupiah.
Umumnya sebuah ibukota provinsi merangkap sebagai kota terbesar dari provinsi bersangkutan. Selain sebagai pusat pemerintahan, ibukota provinsi biasanya juga dijadikan sebagai pusat perekonomian, pendidikan dll. Namun ada juga sebagian kecil kota terbesar dari sebuah provinsi namun tidak berstatus sebagai ibukota provinsi. Beberapa hal yang menjadikan kota-kota non ibukota provinsi tersebut tmenjadi kota terbesar diantaranya adalah karena memiliki kekayaan alam atau posisinya yang lebih strategis dibandingkan ibukota provinsi. Ada juga yang disebabkan karena ibukota provinsinya baru dibentuk belakangan sehingga masih belum terlalu berkembang. Berikut adalah kota-kota yang dimaksud.

Tangerang

Kota Tangerang (Foto : Skyscrapercity,com)

Tangerang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Kota ini merupakan salah satu daerah penyangga Kota Jakarta. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, populasi Kota Tangerang mencapai 1.798.601 jiwa. Dengan penduduk sebesar itu, Kota Tangerang masuk dalam kategori kota metropolitan. Kota ini merupakan kota terbesar dari Provinsi Banten. Sementara ibukota dari Provinsi Banten adalah Kota Serang.

Batam

Kota Batam (Foto : Mediaindonesia.com)

Populasi kota Batam pada tahun 2015 mencapai 1.030.529 jiwa. Dengan populasi sebesar itu menjadikan Kota Batam sebagai kota terbesar di provinsi Kepulauan Riau. Ibukota Provinsi Kepulauan Riau adalah Kota Tanjungpinang. Kota Batam memang disiapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu penggerak utama perekonomian Indonesia. Pemerintah Indonesia mengurus langsung Kota Batam melalui BP (Batam Pengusahaan) Batam.

Balikpapan

Kota Balikpapan (Foto : Skyscrapercity.com)

Balikpapan dikenal juga dengan julukan Kota Minyak. Hal tersebut karena Kota Balikpapan merupakan kota yang kaya dengan minyak bumi. Itulah sebabnya Kota Balikpapan menjadi salah satu kota terkaya di Indonesia. Kota Balikpapan merupakan kota terbesar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan populasi diatas 700.000 jiwa. Ibukota dari Provinsi Kaltim sendiri adalah Kota Samarinda.

Baca juga : Kota-Kota di Indonesia yang Pantas Berstatus Setingkat Provinsi

Sorong

Kota Sorong (Foto : Sukapergi,com)

Populasi Kota Sorong berdasarkan data tahun 2014 mencapai 255.100. Kota ini merupakan kota terbesar dari Provinsi Papua Barat. Papua Barat sendiri memiliki ibukota bernama Manokwari. Manokwari selain menjadi ibukota Provinsi Papua Barat, juga merupakan ibukota dari Kabupaten Manokwari. Secara infrastruktur, Kota Manokwari masih lebih tertinggal dibandingkan Kota Sorong.

Tarakan

Kota Tarakan (Foto : Prokal.co)

Kota Tarakan merupakan kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Populasi kota ini mencapai lebih dari 247.000 jiwa. Kalimantan Utara adalah provinsi termuda di Indonesia. Kota Tanjung Selor yang merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Utara belum resmi terbentuk saat provinsi ini diresmikan. Itulah sebabnya kota Tanjung Selor masih jauh lebih tertinggal dibandingkan Kota Tarakan. Sedangkan Kota Tarakan sudah terbentuk saat provinsi Kalimantan Utara masih menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Timur.

Ternate

Kota Ternate (Foto : Wikimedia.org)

Populasi Kota Ternate berdasarkan data tahun 2010 adalah 185.705 jiwa. Kota ini sempat menjadi ibukota dari Provinsi Maluku Utara karena Kota Sofifi yang ditunjuk sebagai ibukota provinsi masih belum siap secara infrastruktur. Namun setelah infrastruktur Kota Sofifi dianggap matang, barulah ibukota provinsi dipindahkan ke Kota Sofifi. Sampai sekarang Kota Sofifi sendiri dianggap masih belum siap sebagai ibukota provinsi Maluku Utara.
Tarakan merupakan kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kota ini terpisah dari daratan Kalimantan dan berada pada sebuah pulau kecil. Luas Kota Tarakan adalah 250,80 km² dengan populasi penduduk yang mencapai 239.787 jiwa. Kota ini memiliki semboyan yang dikenal dengan istilah "BAIS" (Bersih, Aman, Indah, dan Sejahtera).

Secara resmi Kota Tarakan  berdiri pada tanggal 15 Desember 1997. Saat itu Kota Tarakan masih menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sejak tahun 2002, Kota Tarakan menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara seiring dengan pemekaran provinsi tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur. Berdirinya Kota Tarakan ditetapkan berdasarkan Undang-Undang RI No.29 Tahun 1997. Sebelumnya Kota Tarakan hanya berupa kota administratif yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bulungan.

Kota Tarakan dikenal sebagai lokasi transit bagi penduduk Indonesia yang ingin bepergian ke Malaysia, seperti ke Tawau, Kota Kinabalu dan Kuching. Entah itu untuk bekerja atau sekedar berwisata. Walau dikenal sebagai kota transit, namun Kota Tarakan sendiri sebenarnya merupakan salah satu kota tujuan utama di Pulau Kalimantan bagi orang-orang yang ingin mengadu nasib. Itulah sebabnya komposisi etnis di kota ini cukup beragam karena banyaknya pendatang dari luar Tarakan. Suku asli dari Kota Tarakan bernama suku Tidung. Selain suku Tidung, di kota ini juga dapat dijumpai suku-suku lainnya seperti suku Dayak, Banjar, Bugis, Jawa, Batak, Toraja, Tionghoa dll.

Kota Tarakan dari udara (Foto : Prokal.co)

Ramainya pendatang di Kota Tarakan disebabkan karena kota ini merupakan kota yang kaya. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) untuk tahun 2015, pendapatan per kapita Kota Tarakan mencapai 90,422 juta rupiah. Kota ini merupakan ujung tombak  perekonomian Provinsi Kalimantan Utara. 36 persen perekonomian Provinsi Kalimantan Utara ditopang oleh Kota Tarakan. Itulah sebabnya kota ini menjadi pilihan utama bagi orang-orang yang ingin mengadu nasib ke Kalimantan Utara.

Sektor utama yang menjadi penopang perekonomian Kota Tarakan adalah sektor pertambangan. Kota Tarakan terkenal sebagai penghasil minyak dan gas bumi. Berkat keberadaan cadangan minyak dan gas bumi inilah perekonomian Kota Tarakan dapat berkembang pesat dan menjadi salah satu kota paling sejahtera di Indonesia. Namun Kota Tarakan juga memiliki potensi yang besar disektor perikanan dan kelautan. Bahkan sejumlah hasil perikanan dan kelautan Kota Tarakan telah menembus pasar ekspor. Contohnya adalah udang dan rumput laut yang telah diekspor ke sejumlah negara.

Penduduk Kota Tarakan memang tidak terlalu besar. Namun kota ini memiliki fasilitas yang cukup memadai. Kota ini bahkan telah memiliki sebuah bandara internasional dengan nama Bandar Udara Internasional Juwata. Bandara ini berlokasi sekitar 3 km dari Pusat Kota Tarakan. Rute internasional di Bandara Internasional Juwata baru melayani tujuan ke negara Malaysia. Kota-kota di Malaysia yang terhubung dengan Bandara Internasional Juwata antara lain Kota Kinabalu, Sandakan dan Tawau.

Bandara Internasional Juwata di Tarakan (Foto : Tribunnews.com)

Selain memiliki bandara, Kota Tarakan juga memiliki beberapa pelabuhan. Terdapat 4 pelabuhan utama di Kota Tarakan, yaitu Pelabuhan Tengkayu I, Pelabuhan Tengkayu II, Pelabuhan Malundung, dan Pelabuhan Juwata Laut. Masing-masing pelabuhan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pelabuhan Tengkayu I digunakan sebagai pelabuhan untuk speed boat dengan tujuan ke wilayah-wilayah lainnya di Kalimantan Utara. Pelabuhan Tengkayu II  digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat barang. Sedangkan Pelabuhan Malundung digunakan sebagai pelabuhan untuk kapal-kapal penumpang berukuran besar tujuan Jawa, Sulawesi dan Malaysia. Terbaru, yaitu Pelabuhan Juwata Laut digunakan sebagai pelabuhan ferry.

Kota Tarakan telah memiliki sejumlah hotel mulai dari kelas melatih hingga hotel bintang 4. Jadi bagi anda yang berkunjung ke Kota Tarakan, tidak usah cemas untuk urusan akomodasi. Kota ini juga telah memiliki pusat perbelanjaan modern yang diberi nama Grand Tarakan Mall.

Grand Tarakan Mall (Foto : Alkonusa.com)

Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, Kota Tarakan terpisah dari daratan Kalimantan. Hal ini menyebabkan biaya logistik ke kota ini relatif mahal. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah berencana membangun jembatan yang menghubungkan Kota Tarakan dengan daratan Kalimantan. Jembatan tersebut diberi nama Jembatan Bulan yang merupakan singkatan dari dua daerah yang dihubungkan oleh jembatan tersebut, yaitu Bulungan dan Tarakan. Kalau terwujud, Jembatan Bulan akan menjadi salah satu jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang bentangan yang mencapai 3000 m. Kehadiran Jembatan Bulan tentunya akan membuat perekonomian Kota Tarakan menjadi lebih hidup lagi.
Kota Ambon adalah ibukota dari Provinsi Maluku dan sekaligus merupakan kota terbesar di sana. Populasi Kota Ambon berdasarkan data tahun 2014 adalah 395.423 jiwa. Kota Ambon sering dijuluki dengan sebutan Ambon Manise yang bermakna Kota Ambon yang indah, manis atau cantik. Statusnya sebagai kota terbesar menjadikan Kota Ambon sebagai pintu gerbang utama dari Provinsi Maluku. Kota ini menjadi pusat perdagangan, pariwisata, pendidikan dll.

Dulu Kota Ambon pernah diterpa konflik bermotif SARA. Konflik tersebut terjadi antara tahun 1996 sampai tahun 2002. Namun sekarang Kota Ambon telah menjelma menjadi kota yang damai dan terus membangun menjadi salah satu pusat perekonomian utama di kawasan timur Indonesia. Untuk mengenang kesuksesan Kota Ambon dari sebuah kota yang pernah dilanda konflik menjadi sebuah kota yang damai, maka dibangunlah sebuah monumen di Kota Ambon yang diberi nama Monumen Gong Perdamaian Dunia. Monumen Gong Perdamaian Dunia ini dibangun di kawasan Ambon City Center.

Monumen Gong Perdamaian Dunia yang berlokasi di Ambon City Center (Foto : Indonesiakaya.com)

Dilihat dari komposisi suku dan ras, Kota Ambon tergolong kota yang heterogen. Di Kota Ambon kita dapat menjumpai orang-orang keturunan Asia seperti Tionghoa dan Arab. Selain itu juga ada suku-suku asli Nusantara seperti Jawa, Buton, Minahasa, dan Minangkabau yang telah lama menetap di Kota Ambon. Sedangkan suku mayoritas di Kota Ambon adalah suku-suku dari rumpun Alifuru. Suku-suku ini merupakan penduduk asli Kepulauan Maluku yang merupakan bagian dari ras Papua-Melanesoid (Melanesia) yang memiliki ciri-ciri berkulit gelap. Kita juga dapat menjumpai orang-orang keturunan Eropa di Kota Ambon, terutama yang berasal dari Portugal dan Belanda.

Luas wilayah Kota Ambon adalah 359,45 km². Kota Ambon memiliki garis pantai sepanjang 102,7 km. Secara umum, Sebagian besar wilayah Kota Ambon terdiri dari daerah berbukit dan berlereng terjal. Sekitar 73% wilayahnya dapat dikategorikan sebagai wilayah berbukit dan berlereng terjal dengan kemiringan diatas 20%. Jadi, hanya 13% wilayahnya yang dapat diklasifikasikan sebagai daerah datar atau landai dengan kemiringan kurang dari 20%. Dengan kondisi wilayah yang berbukit, landai serta memiliki kawasan pantai, menjadikan Kota Manado memiliki keindahan alam yang mempesona. Ditambah lagi Kota Ambon memiliki penataan kota yang baik. Kesan sembrawut yang biasanya kita jumpai dari kota-kota di Indonesia sangat minim dijumpai di Kota Ambon. Pusat kotanya benar-benar tampak teratur.

Kondisi Kota Ambon yang tertata dengan baik (Foto : @panjiambon di Instagram)

Setiap tahunnya pertumbuhan ekonomi Kota Ambon mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, Kota Ambon mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,20 persen. Kemudian meningkat menjadi 5,96 persen ditahun 2014. Di tahun 2015, Kota Ambon mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi, yaitu mencapai 6,30 persen. Ini menunjukan bahwa perekonomian Kota Ambon terus berkembang ke arah yang positif. .

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan perkembangan perekonomian Kota Ambon adalah dengan membenahi infrastruktur. Salah satunya adalah menbangun Jembatan Merah Putih yang merupakan salah satu jembatan terpanjang di kawasan timur Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 1.140 m dan merupakan jenis jembatan khusus dengan sistem cable stayed. Tujuan dibangunnya jembatan ini adalah untuk mempersingkat waktu tempuh antara Bandara Pattimura dengan pusat Kota Ambon.

Jembatan Merah Putih pada malam hari (Foto : Serambimaluku.com)

Itulah sedikit ulasan tentang Kota Ambon. Semoga kota ini terus damai dan terus tumbuh menjadi kota yang maju.
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home