Salah satu fokus program kerja pemerintahan Jokowi adalah mengembangkan kawasan perbatasan. Hal tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) pemerintahan Jokowi-JK. Tanjung Selor masuk dalam 10 kota yang dikembangkan menjadi Kota Baru Mandiri (KBM).

Tanjung Selor merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda di Indonesia untuk saat ini. Dilihat dari populasi, Tanjung Selor masuk dalam kategori kota  kecil. Populasi kota ini berdasarkan data tahun 2016 adalah 54.460 jiwa. 

Pengembangan Kota Tanjung Selor mendapat dukungan penuh dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kementrian PUPR berperan dalam pengembangan infrastruktur di Kota Tanjung. 

"Akan masuk investasi besar ke sini di sektor pembangkit listrik tenaga air mengingat besarnya potensi yang dimiliki Kalimantan Utara. Tadi saya sudah tanya kepada Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati Bulungan, sudah disiapkan 11 ribu hektar," kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi seperti dikutip detikFinance, Kamis (12/10/2017). 

Kota Tanjung Selor (foto : jawapos.com)

Guna mendukung kelancaran pergerakan orang dan barang dari dan ke Kota Tanjung Selor, Kementerian PUPR membangun jalan dan jembatan sebagai pembentuk struktur ruang kota. Di antaranya pembangunan jalan yang menghubungkan Tanjung Selor ke arah Tanjung Palas sepanjang 34,82 km yang telah dilakukan sejak tahun 2014 dan ditarget selesai pada tahun 2017. 

Pembangunan jalan lainnya pada ruas Tanjung Palas-Sekatak sepanjang 65,13 km menuju Kabupaten Malinau. Jalan tersebut berfungsi sebagai akses menuju perbatasan yang dibangun dengan anggaran tahun jamak 2017-2019 sebesar Rp 165,3 miliar. 


Dalam penyediaan air baku, pemerintah juga tengah menyelesaikan pembangunan Embung Tanjung Agung seluas 2,1 hektar dengan anggaran Rp 49 miliar. Embung multifungsi ini memiliki manfaat sebagai pengendali banjir dan pemenuhan kebutuhan air baku di Tanjung Selor dengan kapasitas tampung 61.430 meter kubik yang bersumber dari Sungai Kayan. Embung air baku ini nantinya bisa memenuhi kebutuhan 1.600 sambungan rumah (SR) atau 8.000 jiwa. 


Kebutuhan air di Tanjung Selor saat ini memanfaatkan instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sabanar Lama dengan kapasitas 20 liter/detik yang dibangun dengan anggaran Rp 7,15 miliar. Selanjutnya pada tahun 2017, tengah dibangun IPA Gunung Seriang dengan volume 50 liter/detik dengan anggaran Rp 9,3 miliar dimana progresnya mencapai 95 persen.


Selain itu, kawasan permukiman baru juga tengah dikerjakan, berupa pekerjaan perkerasan jalan di Gang Sekumpul dan Gang Jambu, serta pembangunan taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH) di tepi Sungai Kayan. Taman yang nantinya akan menjadi ikon Kota Tanjung Selor ini progresnya sudah mencapai 35% dan ditargetkan selesai pada akhir 2017 dengan anggaran Rp 14,6 miliar.


"Pekerjaan taman harus dikerjakan serius dengan sentuhan nilai. Begitu pula kualitas tanaman dan pohonnya harus dipilih yang terbaik dan ditanam dengan baik pula, karena fasilitas ini akan langsung dirasakan masyarakat," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.


Dalam pembangunan taman, diingatkan pula agar pemadatan tanah dilakukan dengan sempurna karena sebagian kawasan Tanjung Selor merupakan lahan rawa. 


Detik
Bekasi merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia bila dilihat berdasarkan populasi penduduk. Bersama dengan sejumlah daerah lainnya, Bekasi menjadi salah satu daerah yang berstatus sebagai penyangga Kota Jakarta. Secara administarif, Kota Bekasi merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat.

Kota Bekasi (foto : @raflydarmawan77 di instagram)

Populasi Kota Bekasi adalah yang terbesar bila dibandingkan dengan kota-kota lainnya yang juga berstatus sebagai penyangga Kota Jakarta. Bahkan diantara semua kota penyangga atau kota satelit yang ada di Indonesia, populasi Kota Bekasi adalah yang terbesar. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah penduduk Kota Bekasi untuk tahun 2015 mencapai 2.733.240 jiwa. Jumlah tersebut telah melampui populasi dari Kota Bandung. Seperti yang kita ketahui, Bandung selama ini dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Kota Jakarta dan Kota Surabaya.

Berdasarkan data dari BPS, Kota Bandung memiliki populasi sebesar 2.481.469 jiwa untuk tahun 2015. Masih lebih banyak jumlah penduduk Kota Bekasi, yakni sekitar 251.771 jiwa. Bila data yang dirilis oleh BPS tersebut tidaklah keliru, maka untuk saat ini Bekasi memegang status sebagai kota terbesar di Provinsi Jawa Barat dalam hal jumlah penduduk. Serta menggantikan posisi Kota Bandung sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia.

Bagi yang masih meragukan informasi diatas, silahkan di cek langsung ke situs BPS masing-masing kota. Dibawah ini merupakan link situs BPS dari masing-masing kota.

BPS Kota Bandung
BPS Kota Bekasi
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home