Suasana kota kecil nan nyaman dengan bangunan peribadatan berwarna cerah serta rumah-rumah kayu langsung menarik perhatian National Geographic Indonesia saat menginjakkan kaki ke Selatpanjang. Inilah kota persinggahan bagi pengguna ferry dari Pekanbaru yang akan bepergian ke Johor (Malaysia) dan Singapura, juga beberapa destinasi di wilayah Tanah Air kita, seperti Batam, Bintan serta Kepulauan Riau (Kepri).

National Geographic Indonesia datang atas undangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Riau. Dengan acara utama Bokor Festival II yang berlangsung di Desa Bokor, sekitar 15 menit perjalanan lewat muara dari Selatpanjang. Namun, berjalan-jalan ke kota kecil ini sendiri pantang dilewatkan.

M. Ery Sandy, Kepala Seksi Pengembangan Pasar Disbudpar Provinsi Riau mengungkap, Selatpanjang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Memperkuat peran Bokor dengan agenda tahunan pesta rakyat yang menampilkan seni tari, musik, teater serta olah raga yang diadaptasi dari keseharian masyarakat setempat.  

Salah satu kegiatan menarik untuk penyuka wisata kuliner selagi berada di Selatpanjang adalah mencicipi hasil kekayaan laut. Bermacam seafood dapat dicoba di sini, utamanya kerang hijau, kerang batik, kepiting, udang dan ikan. Salah satu tempat makan terkenal adalah pujasera Jumbo.

Selain menawarkan hidangan serba laut, termasuk bihun goreng seafood nan pedas yang dicoba National Geographic Indonesia. Tempat ini juga menawarkan pemandangan matahari terbenam di garis cakrawala.

Tidak jauh dari sini, terdapat Vihara Sejahtera Sakti atau Tua Pe Kong, tempat peribadatan kaum Tionghoa yang dibangun sekitar 1868. Juga sebuah pasar tradisional, terkenal sebagai “Pasar Serampangan”. Di tempat ini para pengunjung dapat berbelanja mi sagu khas Selatpanjang dan sekitarnya, untuk diolah lebih lanjut menjadi mi goreng tabur ikan bilis (teri).

Jangan lupakan pula, berkeliling kota menggunakan becak motor. Untuk menikmati bangunan-bangunan autentik serta beberapa kelenteng di seputar kota yang melahirkan atmosfer betapa kentalnya silang budaya antara Tionghoa dan Melayu di Selatpanjang.

Indonesia akan memiliki LRT (Light Rail Transit) dalam waktu dekat. LRT tersebut sedang dibangun di Kota Jakarta dan Kota Palembang. LRT di kedua kota tersebut sama-sama akan beroperasi pada tahun 2018 ini. Salah satu tujuan percepatan pembangunan LRT di Jakarta dan Palembang adalah untuk menyambut perhelatan Asian Games 2018 yang memang diselenggarakan di Kota Jakarta dan Kota Palembang. Bila tidak ada hambatan, LRT di kedua kota tersebut akan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2018.

Kedepannya bukan cuma Jakarta dan Palembang saja kota di Indonesia yang memiliki LRT. Beberapa kota lainnya juga berniat untuk membangun angkutan massal berbasis rel tersebut. Ada 5 kota lainnya yang juga berniat untuk membangun LRT. Bahkan sudah ada yang akan memulai melakukan pembangunan tahun 2018 ini. Berikut adalah 5 kota tersebut.

Bandung

Metro Kapsul (foto : republika.co.id)

Rencananya Kota Bandung akan mulai membangun LRT pada tahun 2018 ini. Kota Bandung akan memiliki LRT jenis metro kapsul. LRT jenis ini memiliki kapasitas 50 penumpang dan dapat beroperasi secara otomatis. Pencanangan proyek metro kapsul Bandung ini telah dilakukan pada 12 Pebruari lalu. Ini berarti segala proses perizinan telah selesai dan bersiap untuk melakukan pembangunan fisik.

Untuk tahap pertama, Kota Bandung akan membangun metro kapsul sepanjang 8,5 km. Nilai investasinya menelan biaya sekitar 1,4 triliun rupiah. Sumber investasi untuk proyek metro kapsul ini 100 persen berasal dari pihak swasta.

Surabaya

Render trem Surabaya (foto : liputan1.com)

Surabaya berencana membangun LRT jenis trem dan monorel. Untuk tahap pertama, moda transportasi jenis trem yang akan lebih dulu dibangun di Kota Surabaya. Diharapkan akhir tahun ini pembangunan fisiknya sudah bisa mulai dilakukan. Kajian teknis atau DED (Detail Engineering Design) untuk proyek trem Surabaya ini sudah rampung.

Saat ini masih dicari investor untuk proyek trem Surabaya. Proyek trem Surabaya ini membutuhkan dana sekitar 4,5 triliun. Rutenya akan menghubungkan wilayah Joyoboyo-Rajawali sepanjang 17 km. Trem ini akan mampu mengangkut 4.500 penumpang per jam dengan 29 stasiun pemberhentian.

Medan

Rute LRT dan BRT Medan (foto : tribunnews.com)

Pembangunan LRT di Kota Medan diperkirakan akan mulai dilakukan pada awal 2019 mendatang. Studi kelayakan untuk LRT Medan ini sudah dilakukan. LRT di Kota Medan sama dengan LRT yang dibangun di Kota Jakarta dan Palembang, yaitu menggunakan jalur khusus yang dibuat melayang. LRT ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar 6,34 triliun dengan jalur sepanjang 22,74 km dan membentang dari selatan ke arah utara Kota Medan.

Makassar

Sama seperti Kota Medan, Makassar juga akan membangun LRT yang menggunakan rel layang. LRT Makassar ini akan memiliki jalur sepanjang 16,7 km yang menghubungkan wilayah barat dan timur Kota Makassar. Diharapkan pada 2019 mendatang LRT Makassar ini dapat segera dibangun.

Batam

Batam berencana akan membangun LRT sepanjang 55,47 km. LRT tersebut akan mulai dibangun pada tahun 2023 mendatang. Untuk merealisasikan proyek LRT Batam tersebut, dibutuhkan biaya sekitar 12,9 triliun rupiah.
Papua terkenal sebagai daerah yang memiliki banyak pegunungan. Itulah sebabnya banyak wilayah di Papua yang sulit dijangkau melalui jalur darat karena medan yang berat. Salah satu kabupaten di Papua yang paling terkenal karena wilayah pegunungannya adalah Kabupaten Puncak Jaya. Di Kabupaten Puncak Jaya ini terdapat sebuah distrik yang terkenal sebagai kota tertinggi di Indonesia. Distrik itu bernama Kota Mulia.

Distrik Kota Mulia memiliki daratan seluas 883 km². Jumlah penduduknya kurang lebih sekitar 25 ribu jiwa. Kota ini memiliki ketinggian yang mencapai 2.448 meter dari permukaan laut. Karena lokasinya yang tinggi dan berada tidak jauh dari Pegunungan Jaya Wijaya, membuat suhu udara di sana begitu dingin. Apalagi curah hujan di kawasan Kota Mulia ini hampir terjadi sepanjang tahun.

Pada malam hari, suhu udara di Kota Mulia rata-rata mencapai 9 derajat celcius. Bahkan suhu udara di Kota Mulia pada waktu-waktu tertentu bisa mencapai titik beku. Tentunya bagi sebagian orang Indonesia merupakan hal yang sulit untuk bisa menyesuaikan diri tinggal di Kota Mulia yang begitu dingin. Sementara pada siang hari, suhu normal di kota ini berkisar antara 15-20 derajat celcius. Suhu tersebut tentu masih dingin bagi sebagian besar orang Indonesia. Mayoritas daerah di Indonesia memiliki suhu yang melebihi 30 derajat celcius. Itulah sebabnya Kota Mulia disebut sebagai kota paling dingin di Indonesia.

Kota Mulia (foto : ediginting.com)

Posisi Kota Mulia yang berada daerah pegunungan, membuatnya hanya dapat dijangkau melalui jalur udara dan darat. Melalui jalur udara, Kota Mulia hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat kecil jenis Caravan. Pesawat ini hanya mampu menampung penumpang maksimal sebanyak 9 orang. Melalui Kota Jayapura, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk dapat mencapai Kota Mulia via jalur udara. Sebelum mendarat di Kota Mulia, pesawat harus melewati sela-sela gunung karena posisi Kota Mulia yang berada di daerah lembah pegunungan.

Sementara via jalur darat, medannya lebih ekstrim lagi. Harus melewati jalanan tanah dan berbatu. Selain itu melewati kawasan-kawasan perbukitan yang dipinggirnya banyak terdapat jurang yang dalam.

Meski berada di lokasi yang cukup terpencil, arus modernisasi sudah mulai terlihat di Kota Mulia. Berbagai fasilitas publik sudah dapat dinikmati di kota ini seperti rumah sakit, sekolah, tempat ibadah dan berbagai fasilitas publik lainnya. Di kota ini juga telah terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk memenuhi kebutuhan penduduk di sana.
Indonesia terkenal sebagai salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia. Jumlah penduduk Indonesia saat ini telah mencapai angka lebih dari 250 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang besar tersebut, tidak mengherankan kalau Indonesia memiliki banyak kawasan urban atau perkotaan. Sayangnya persebaran penduduk di Indonesia tidaklah merata. Mayoritas kawasan urban tersebar di kawasan Indonesia bagian barat, terutama di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Indonesia bagian timur memang memiliki kawasan urban yang sedikit. Selain karena populasi yang kecil, juga dipicu oleh pembangunan yang tidak maksimal. Bahkan pulau Papua yang merupakan pulau terbesar di Indonesia hanya memiliki dua wilayah kota otonom, yaitu Kota Sorong dan Kota Jayapura. Selebihnya hanya terdapat kota-kota yang berstatus sebagai kota kecamatan atau ibukota kabupaten. Kota Jayapura sendiri merupakan kota paling timur di Indonesia. Bersama dengan Kota Jayapura, berikut adalah kota-kota lainnya di Indonesia yang masuk dalam daftar 5 kota paling timur di Indonesia.

1. Jayapura

Foto : Animoapps.com

Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, Jayapura merupakan kota paling timur di Indonesia. Kota ini merupakan ibukota dari provinsi Papua. Jayapura memegang status sebagai kota terbesar di Pulau Papua. Wilayah administratif Kota Jayapura berada di daerah paling timur di belahan Papua bagian utara. Kota ini langsung berbatasan dengan Negara Papua Nugini.

2. Tual

Foto : Kompas.com

Tual merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Maluku. Sebelum menjadi sebuah kota otonom, Kota Tual pernah menjadi bagian dari Kabupaten Maluku Tenggara. Kota ini merupakan sebuah wilayah kepulauan yang terdiri dari 66 pulau. Dari 66 pulau tersebut, 13 diantaranya merupakan pulau berpenghuni.

3. Sorong

Foto : Suarapapua.com

Sama seperti Kota Jayapura, Kota Sorong berada di daratan Papua. Kota ini merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Papua Barat. Sorong dijuluki sebagai kota minyak karena kota ini pernah terkenal sebagai salah satu kota penghasil minyak di zaman kolonial Belanda.

4. Ambon

Foto : Listkodepos.com

Kota Ambon merupakan ibukota dari Provinsi Maluku. Kota ini sekaligus memegang status sebagai kota terbesar di Provinsi Maluku. Ini tidak terlepas dari peran penting Kota Ambon sebagai kota pelabuhan, pariwisata dan pendidikan utama di wilayah Kepulauan Maluku.

5. Tidore Kepulauan

Foto : Taliabuposonline.com

Tidore Kepulauan merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Maluku Utara. Kota ini terkenal sebagai kota dengan luas wilayah terbesar di Indonesia. Luas wilayah kota ini mencapai 9.565 km².
Indonesia memiliki puluhan wilayah kota yang tersebar dari Sumatera hingga Papua. Mayoritas kota-kota besar di Indonesia berada di Pulau Jawa dan dan Pulau Sumatera. Untuk status kota terbesar di Indonesia dipegang oleh Kota Jakarta. Selain terbesar dalam hal populasi, Kota Jakarta juga berstatus terbesar di Indonesia dalam hal kekuatan ekonomi. Namun dalam hal luas wilayah, Jakarta bukanlah kota yang berada pada posisi pertama. Masih ada beberapa kota lainnya yang memiliki wilayah lebih luas dibandingkan Jakarta. Jakarta sendiri berada pada urutan kesembilan bila dilihat berdasarkan luas wilayah. Untuk lebih jelasnya, inilah kota-kota di Indonesia yang masuk dalam daftar 10 kota terluas di Indonesia.

10. Pagar Alam

Foto : Pagaralamkota.go.id

Diposisi ke-10 ada kota Pagar Alam. Pagar Alam merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Sumatera Selatan. Kota ini berjarak sekitar 298 km dari Kota Palembang. Luas kota Pagar Alam adalah  633,66 km². Sementara populasi penduduk di Kota Pagar Alam mencapai 143.495 jiwa berdasarkan data tahun 2011.

9. Jakarta

Foto : Flickr.com

Seperti yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, Kota Jakarta berada pada posisi ke-9 di Indonesia bila dilihat berdasarkan luas wilayah. Kota ini merupakan kota dengan penduduk terbanyak di Indonesia. Jakarta menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki populasi diatas 10 juta jiwa di Indonesia. Ibukota Negara Indonesia ini memiliki wilayah dengan luas 661,50 km².

8. Padang

Foto : Validnews.co

Kota Padang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. Kota ini juga merupakan kota terbesar di Provinsi Sumatera Barat, baik dari segi populasi penduduk ataupun segi luas wilayah. Luas wilayah Kota Padang adalah 694,96 km². Sebagian besar wilayah Kota Padang merupakan daerah perbukitan yang ditutupi oleh hutan lindung. Hanya sekitar 40% wilayah Kota Padang yang efektif untuk dikembangkan menjadi kawasan perkotaan.

7. Batam

Foto : Wisatago.com

Batam merupakan kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau. Kota ini menjadi salah satu kota terpenting di Indonesia karena posisinya yang strategis. Kota Batam berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Batam merupakan sebuah Kota Pulau yang memiliki luas wilayah 715,00 km². Dengan wilayah seluas itu, menempatkan Kota Batam sebagai kota terluas ke-7 di Indonesia.

6. Samarinda

Foto : Pinterest.com

Diposisi ke-6 kota terluas di Indonesia dipegang oleh Kota Samarinda. Samarinda merupakan kota terbesar di Provinsi Kalimantan Timur. Kota ini memiliki wilayah dengan luas 718,00 km². Kota yang terkenal dengan Sungai Mahakam ini merupakan salah satu kota dengan perkembangan paling pesat di Pulau Kalimantan. Hal tidak terlepas dari statusnya yang merupakan ibukota dari salah satu provinsi terkaya di Indonesia.

5. Jayapura

Foto : Animoapps.com

Jayapura adalah ibukota dari Provinsi Papua, yang merupakan provinsi paling timur di Indonesia. Nama Jayapura diambil dari bahasa Sanskerta yang bermakna Kota Kemenangan. Kota ini sekaligus memegang status sebagai kota terbesar di Pulau Papua. Kota Jayapura berada pada posisi ke-5 sebagai kota terluas di Indonesia. Luas Kota Jayapura adalah 940,00 km².

4. Sorong

Foto : Suarapapua.com

Sama seperti Kota Jayapura, Kota Sorong juga merupakan salah satu kota yang berada di Pulau Papua. Kota Sorong berada di Provinsi Papua Barat dan memegang status sebagai kota terbesar di sana. Kota ini merupakan kota dengan wilayah terluas ke-4 di Indonesia. Luas Kota Sorong adalah 1.105,00 km².

3. Dumai

Foto : Indulexco.co.id

Dumai merupakan kota dengan wilayah terluas ketiga di Indonesia setelah Palangkaraya dan Tidore Kepulauan. Kota ini memiliki wilayah dengan luas 2.039,00 km². Kota Dumai dikenal dengan julukan Kota Minyak. Hal ini karena Dumai merupakan salah satu kota penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia. Bukan hanya sekedar itu, Dumai juga terkenal sebagai kota industri pengolahan minyak sawit.

2. Palangkaraya

Foto : Jawapos.com

Kota Palangkaraya berada diposisi ke-2 sebagai kota terluas di Indonesia. Ibukota kalimantan Tengah ini memiliki wilayah dengan luas 2.679 km². Di era pemerintahan Presiden Soekarno, Kota Palangkaraya sempat direncanakan menjadi ibukota baru Indonesia. Namun semua itu gagal seiring dengan runtuhnya Pemerintahan Soekarno. Sebenarnya Kota Palangkaraya memang sangat cocok ditetapkan sebagai ibukota baru Indonesia. Selain posisi yang berada ditengah-tengah Indonesia, sebagian wilayah kota ini juga masih berupa hutan belantara. Dengan demikian, kota ini masih sangat leluasa untuk dikembangkan.

1. Tidore Kepulauan

Foto : Taliabuposonline.com

Tidore Kepulauan adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Maluku Utara. Kota ini merupakan kota dengan wilayah terluas di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, kota ini memiliki wilayah dengan luas 9.564,70 km². Bahkan, Kota Sofifi yang merupakan ibukota dari Provinsi Maluku utara merupakan wilayah yang berada di salah satu kecamatan di Kota Tidore Kepulauan. Tepatnya di Kecamatan Oba Utara. Tidak menutup kemungkinan kedepannya Kota Tidore Kepulauan bakal dipecah menjadi beberapa wilayah karena begitu luasnya wilayah yang dimiliki oleh kota ini.

Badan Pengusahaan (BP) Batam menyebutkan bahwa pada 2023 akan dibangun proyek Light Rail Transit (LRT) dengan total panjang 55,47 kilometer (km).

Deputi Perencanaan dan Pengembangan BP Batam Yusmar Anggadinata mengatakan proyek LRT Batam bakal membutuhkan investasi sebesar Rp 12,9 triliun.

"Total biayanya Rap 12,9 triliun," kata Angga di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Angga mengatakan LRT Batam akan menghubungkan Batam Centre ke Tanjung Uncang melalui Muka Kuning dan dari Batu Ampar ke Bandara Internasional Hang Nadim.

"Jadi dia akan gitu, dia akan menghubungkan beberapa daerah itu bisa berkembang selain untuk transportasi publik," ujar dia.

Mengenai skema pendanaan akan ditempuh melalui Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

Mengutip masterplan Masterplan Batam, target konstruksi LRT Batam ditargetkan pada 2023 dan target beroperasinya 2025.

Dari total panjang 55,47 km, terdiri dari dua tahap. Ruas pertama Batam Centre-Tanjung Ucang dengan panjang 27,93 km, kereta yang dibutuhkan sebanyak empat rangkaian, dan akan tersedia 19 stasiun.

Ruas kedua Batu Ampar-Bandara Hang Nadim dengan panjang 27,93 km. Dibutuhkan empat rangkaian kereta, dan terdapat 25 stasiun.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang terpilih sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Untuk membantu kelancaran penyelenggaraan Asian Games di Indonesia, ditunjuklah Kota Palembang sebagai tuan rumah untuk mendampingi Kota Jakarta yang merupakan main host (tuan rumah utama). Sampai saat ini berbagai pembangunan infrastruktur terus digenjot di Kota Palembang. Salah satunya adalah pembangunan LRT (Light Rail Transit).

Pembangunan LRT di Kota Palembang telah berlangsung lebih dari dua tahun. tentunya dalam selang waktu tersebut, Pembangunan LRT Palembang telah mengalami perkembangan yang pesat. Saat ini perkembangan pembangunan LRT Palembang kira-kira telah mencapai lebih dari 80%. Pemasangan rel keseluruhan diharapkan akan rampung pada Pebruari 2018.

Perkembangan Pembangunan LRT Palembang di sekitar Jembatan Ampera (foto : @adrianfajri)

Gambar diatas merupakan pemandangan salah satu stasiun LRT Palembang, yaitu Stasiun Jembatan Ampera. Di zona ini terdapat salah satu tantangan terberat dalam membangun LRT Palembang. Jalur LRT di zona ini harus melintasi sungai musi dan posisinya persis berada di samping Jembatan Ampera. Untuk itulah pembangunan tiang-tiang LRT harus dibuat persis sejajar dengan  tiang-tiang jembatan ampera, sehingga tidak mengganggu lalu lintas kapal. Bentangan jalur LRT yang melintasi Sungai Musi ini telah tersambung semuanya.

Jalur LRT Palembang telah bisa dilalui oleh kerata lori (foto : republika.co.id)

Seperti yang dibahas sebelumnya, pemasangan rel keseluruhan LRT Palembang ini diharapkan rampung pada Pebruari 2018. Namun saat ini sudah ada  jalur rel yang telah bisa dilalui oleh kereta. Hanya saja baru kereta lori saja yang bisa melintasi LRT Palembang ini.

Perkembangan pembangunan stasiun LRT Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (foto : @baka_neko_baka)

Salah satu keunggulan LRT Palembang ini adalah memiliki stasiun yang terintegrasi dengan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Antara stasiun dengan terminal bandara akan dihubungkan dengan skybridge. Saat ini stasiun bandara dan skybridge yang akan menghubungkan stasiun dengan terminal bandara masih dalam tahap pembangunan.

Stasiun JSC (foto : @lrtsumselofficial)

Gambar diatas merupakan perkembangan pembangunan salah satu stasiun LRT Palembang. Tepatnya merupakan perkembangan pembangunan Stasiun JSC (Jakabaring Sport City). Terlihat pada gambar diatas bahwa sudah mulai dipasang eskalator untuk Stasiun JSC.


Itulah sekilas informasi tentang perkembangan pembangunan LRT Palembang. Sekedar informasi, LRT Palembang ini memiliki jalur dengan panjang total 24,5 km. Jalur LRT ini menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Jakabaring Sport City (JSC). LRT Palembang ini nantinya akan memiliki 13 stasiun.
Guna menunjang perkembangan trem di kota Pahlawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendatangkan 8 bus trunk merk Mercedes, Jumat (29/12/2017).
Bus ini sendiri memiliki panjang 12 meter dan lebar 2,4 meter dengan kapasitas 67 seat penumpang yang dibeli dengan harga Rp 2,4 miliar per unitnya.
Eksterior bus trunk Surabaya (foto : surabaya.go.id)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama satuan kerja perangkat dinas (SKPD) terkait langsung mencoba armada dengan nama Suroboyo bus tersebut dari Balai Kota menuju jembatan Suroboyo di Kenjeran.
“Bus ini memiliki peralatan yang lengkap agar membuat warga Surabaya nyaman saat menaikinya,” kata Tri Rismaharini kepada wartawan.
Peralatan yang dimaksud adalah seperti desain bus khususnya di bagian dalamnya memiliki fasilitas LED untuk informasi, full AC, serta tempat duduk yang terpisah antara wanita dengan pria. “Bahkan ada juga tempat duduk untuk ibu hamil dan difabel serta suspensi yang dinaik turunkan agar mereka mudah menaikinya,” terusnya.
Selain itu, bus ini juga dilengkapi dengan 12 CCTV yang bisa memantau langsung gerak gerik penumpang selama perjalanan. Nantinya, bus ini dijadwalkan akan melayani penumpang dengan tujuan Purabaya Bungurasih dan Joyoboyo. Kedepannya, akan melintas di Tunjungan Siola.
Interior bus trunk Surabaya ( foto : lensaindonesia.com)
Bus Suroboyo ini sendiri juga memiliki teknologi panic button dimana ketika ada kebakaran, sekali ditombol secara otomatis pintu akan terbuka, aki serta mesin secara otomatis juga akan mati.
“Armada ini juga terkoneksi langsung dengan Surabaya Intelejen Transportasi System (SiTS) langsung, jika bus mendekati traffic light maka lampu hijau akan menyala jadi angkutan ini bebas hambatan,” bebernya.
Padang Panjang adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Kota ini berada di dataran tinggi dengan ketinggan antara 650 sampai 850 meter. Lokasinya di kawasan pegunungan yang berhawa sejuk. Suhu minimum kota ini adalah 21,8 C dan suhu maksimumnya adalah 26,1 C dengan curah hujan yang cukup tinggi. Kota Padang Panjang memiliki curah hujan rata-rata 3.295 mm/tahun. Itulah sebabnya kota ini dijuluki juga dengan sebutan Kota Hujan. 

Gerbang selamat datang di Kota Padang Panjang (foto : flickr.com)

Populasi Kota Padang Panjang berdasarkan data tahun 2014 adalah 49.451 jiwa. Dengan demikian, Padang Panjang memegang status sebagai kota dengan populasi terkecil di Provinsi Sumatera Barat dan masuk dalam jajaran tiga besar kota dengan populasi terkecil di Indonesia. Bukan saja populasinya yang kecil, Kota Padang Panjang juga memiliki wilayah yang mungil. Luas wilayah kota Padang Panjang hanya 23 km². Bahkan Kota Panjang Panjang hanya terdiri dari 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Padang Panjang Barat dan Kecamatan Padang Panjang Timur. 

Nuansa berasaskan Islam sangat kental dengan kota ini. Itulah sebabnya kota Padang Panjang terkenal dengan julukan Serambi Mekah. Berbagai lembaga pendidikan yang berbasis agama Islam sangat mudah dijumpai di kota ini. Salah satunya adalah Sumatera Thawalib yang merupakan sekolah agama Islam paling populer di Indonesia. Selain Sumatera Thawalib, masih ada sejumlah sekolah agama Islam populer lainnya di Padang Panjang. Diantaranya adalah Perguruan Diniyah Putri dan Pesantren Terpadu Serambi Mekkah. 

Sekolah Sumatera Thawalib (foto : suhefriandi.blogspot.com)

Padang Panjang merupakan salah satu kota terpenting di Provinsi Sumatera Barat karena posisinya yang strategis. Kota ini berada pada jalur silang yang terhubung dengan jalur lintas Sumatera. Kota ini menjadi penghubung antara Kota Padang dengan Kota Bukittinggi. Selain itu juga menghubungkan dua kota tersebut dengan Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok dan Kota Solok. Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, kota ini merupakan pertemuan antara jalur kereta api dari Kota Bukittinggi dan dari Kabupaten Solok yang akan menuju Kota Padang atau sebaliknya. Pertemuan jalur kereta api tersebut terdapat di Stasiun Padang Panjang.

Stasiun Padang Panjang tempo dulu (foto : indonesieverleden.blogspot.com)

Bila dilihat berdasarkan potensi daerah, Padang Panjang tergolong kota yang biasa-biasa saja. Tidak banyak potensi daerah yang dapat digali dari Kota Padang Panjang. Apalagi mayoritas daratan Kota Panjang merupakan kawasan pebukitan curam yang sulit untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan. Maka dari itu, Pemerintah Kota Panjang mencoba memaksimalkan sektor perdagangan dan jasa dengan mamanfaatkan posisi Kota Padang Panjang yang strategis. Selain itu sektor pariwisata juga terus digiatkan di kota ini. Di Kota Panjang terdapat salah satu destinasi wisata paling terkenal di Sumatera Barat yang bernama Minang Fantasi (Mifan). 

Minang Fantasi (foto : juragangelang.com)

Vietnam merupakan salah satu negara yang berada di Asia Tenggara (Southeast Asia). Dengan populasi yang mencapai 92,7 juta jiwa, menempatkan Vietnam sebagai negara dengan penduduk terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Indonesia dan Filipina. Negara ini adalah negara paling timur diantara negara-negara lainnya di Asia Tenggara yang berada di Semenanjung Indochina.

Secara perekonomian, Vietnam berada jauh dibawah Indonesia. Negara ini memiliki pendapatan per kapita 2.185,69 USD. Sementara Indonesia memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 3.570,29 USD. Dengan populasi yang lebih besar dan pendapatan per kapita yang lebih besar pula, otomatis Indonesia memiliki PDB (Produk Domestik Bruto) yang lebih besar dibandingkan. PDB Indonesia mencapai angka 932, 3 miliar USD. Sementara PDB Vietnam hanya 202,6 miliar USD.

Dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, tidak selalu membuat Indonesia unggul dari Vietnam. Salah satunya bila dilihat berdasarkan perkembangan kota-kota di kedua negara. Indonesia memang memiliki Kota Jakarta yang unggul telak dibandingkan kota-kota di Vietnam. Namun Indonesia kalah dalam hal pemerataan pembangunan kota.

Jakarta bila dibandingkan dengan kota terbesar kedua di Indonesia yaitu Surabaya, tampak begitu jomplang perbedaannya. Baik dilihat dari segi infrastruktur, perekonomian dan populasi. Berbeda dengan Vietnam. Dua kita terbesar di Vietnam yaitu Saigon dan Hanoi, boleh dibilang dalam posisi yang relatif setara. Saigon memegang status sebagai kota terbesar di Vietnam, sementara status kota terbesar kedua dipegang oleh Hanoi

Kota Saigon dan Kota Hanoi (Foto : Flickr.com, channelnewsasia.com)

Gambar diatas merupakan gambar dari dua kota terbesar di Negara Vietnam. Gambar pertama adalah Kota Saigon (Ho Chi Minh), sedangkan gambar kedua adalah kota Hanoi. Bila dilihat secara kasat mana, tidak ada perbedaan yang mencolok diantara kedua kota ini. Kondisi kedua kota ini kelihatan nyaris berimbang dalam berbagai hal. Entah itu dalam hal infrastruktur maupun dalam hal pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit. Ini menunjukan bahwa pembangunan di Vietnam tidak hanya fokus di satu kota saja. Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia selama ini pembangunannya hanya fokus di Kota Jakarta.

Bila kita Bandingkan antara Kota Jakarta dengan Kota Surabaya, akan tampak perbedaan yang sangat mencolok. Seperti yang kita singgung sebelumnya, pembangunan di Indonesia sangat terfokus di Kota Jakarta. Jadi, kota-kota selain Kota Jakarta pembangunannya jauh tertinggal. Misalnya dalam pembangunan sistem angkutan cepat (rapid transit). Surabaya yang notabene merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, belum ada satupun angkutan cepat yang sedang dibangun di sana. Berbeda dengan Kota Jakarta yang saat ini sedang gencar melakukan pembangunan angkutan cepat seperti MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit).

Hal sebaliknya justru terjadi di Vietnam. Vietnam juga sama seperti Indonesia yang mana kota di sana baru memulai melakukan pembangunan angkutan cepat, khususnya dalam pembangunan MRT (Mass Rapid Transit). Kalau Indonesia hanya membangun MRT di Kota Jakarta saja, Vietnam justru membangun MRT di dua kota sekaligus. Kota-kota tersebut merupakan dua kota yang kita bahas sebelumnya, yaitu Saigon dan Hanoi. Rencananya pembangunan MRT dikedua kota tersebut paling cepat akan selesai pada tahun 2020 mendatang.

Kota Da Nang (Foto : Booking.com)

Selain dua kota diatas, ada beberapa kota lainnya di Vietnam yang juga berkembang pesat. Diantaranya adalah Kota Da Nang dan Kota Nha Trang. Kondisi kedua kota ini tampak tidak jauh berbeda dengan Kota Surabaya di Indonesia, terutama bila dilihat dari keberadaan gedung-gedung pencakar langit.


Kota Nha Trang (foto : baomoi.com)

Salah satu keunggulan kota-kota di Vietnam adalah wilayahnya yang luas. Kota Saigon memiliki luas area yang mencapai 2.096,56 km². Sementara Hanoi memiliki area yang lebih luas lagi. Luas area Kota Hanoi adalah 3.328,9 km². Sedangkan Kota Haiphong yang merupakan kota terbesar ketiga di Vietnam memiliki area seluas 1.527,4 km². Dengan wilayah yang luas tersebut, menjadikan pengembangan kota-kota utama  di Vietnam tersebut akan lebih leluasa dimasa mendatang. Bandingkan dengan Jakarta dan Surabaya yang hanya memiliki area seluas 661,5 km² dan 350,5 km².
Salah satu fokus program kerja pemerintahan Jokowi adalah mengembangkan kawasan perbatasan. Hal tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) pemerintahan Jokowi-JK. Tanjung Selor masuk dalam 10 kota yang dikembangkan menjadi Kota Baru Mandiri (KBM).

Tanjung Selor merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda di Indonesia untuk saat ini. Dilihat dari populasi, Tanjung Selor masuk dalam kategori kota  kecil. Populasi kota ini berdasarkan data tahun 2016 adalah 54.460 jiwa. 

Pengembangan Kota Tanjung Selor mendapat dukungan penuh dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kementrian PUPR berperan dalam pengembangan infrastruktur di Kota Tanjung. 

"Akan masuk investasi besar ke sini di sektor pembangkit listrik tenaga air mengingat besarnya potensi yang dimiliki Kalimantan Utara. Tadi saya sudah tanya kepada Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati Bulungan, sudah disiapkan 11 ribu hektar," kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi seperti dikutip detikFinance, Kamis (12/10/2017). 

Kota Tanjung Selor (foto : jawapos.com)

Guna mendukung kelancaran pergerakan orang dan barang dari dan ke Kota Tanjung Selor, Kementerian PUPR membangun jalan dan jembatan sebagai pembentuk struktur ruang kota. Di antaranya pembangunan jalan yang menghubungkan Tanjung Selor ke arah Tanjung Palas sepanjang 34,82 km yang telah dilakukan sejak tahun 2014 dan ditarget selesai pada tahun 2017. 

Pembangunan jalan lainnya pada ruas Tanjung Palas-Sekatak sepanjang 65,13 km menuju Kabupaten Malinau. Jalan tersebut berfungsi sebagai akses menuju perbatasan yang dibangun dengan anggaran tahun jamak 2017-2019 sebesar Rp 165,3 miliar. 


Dalam penyediaan air baku, pemerintah juga tengah menyelesaikan pembangunan Embung Tanjung Agung seluas 2,1 hektar dengan anggaran Rp 49 miliar. Embung multifungsi ini memiliki manfaat sebagai pengendali banjir dan pemenuhan kebutuhan air baku di Tanjung Selor dengan kapasitas tampung 61.430 meter kubik yang bersumber dari Sungai Kayan. Embung air baku ini nantinya bisa memenuhi kebutuhan 1.600 sambungan rumah (SR) atau 8.000 jiwa. 


Kebutuhan air di Tanjung Selor saat ini memanfaatkan instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sabanar Lama dengan kapasitas 20 liter/detik yang dibangun dengan anggaran Rp 7,15 miliar. Selanjutnya pada tahun 2017, tengah dibangun IPA Gunung Seriang dengan volume 50 liter/detik dengan anggaran Rp 9,3 miliar dimana progresnya mencapai 95 persen.


Selain itu, kawasan permukiman baru juga tengah dikerjakan, berupa pekerjaan perkerasan jalan di Gang Sekumpul dan Gang Jambu, serta pembangunan taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH) di tepi Sungai Kayan. Taman yang nantinya akan menjadi ikon Kota Tanjung Selor ini progresnya sudah mencapai 35% dan ditargetkan selesai pada akhir 2017 dengan anggaran Rp 14,6 miliar.


"Pekerjaan taman harus dikerjakan serius dengan sentuhan nilai. Begitu pula kualitas tanaman dan pohonnya harus dipilih yang terbaik dan ditanam dengan baik pula, karena fasilitas ini akan langsung dirasakan masyarakat," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.


Dalam pembangunan taman, diingatkan pula agar pemadatan tanah dilakukan dengan sempurna karena sebagian kawasan Tanjung Selor merupakan lahan rawa. 


Detik
Bekasi merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia bila dilihat berdasarkan populasi penduduk. Bersama dengan sejumlah daerah lainnya, Bekasi menjadi salah satu daerah yang berstatus sebagai penyangga Kota Jakarta. Secara administarif, Kota Bekasi merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat.

Kota Bekasi (foto : @raflydarmawan77 di instagram)

Populasi Kota Bekasi adalah yang terbesar bila dibandingkan dengan kota-kota lainnya yang juga berstatus sebagai penyangga Kota Jakarta. Bahkan diantara semua kota penyangga atau kota satelit yang ada di Indonesia, populasi Kota Bekasi adalah yang terbesar. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah penduduk Kota Bekasi untuk tahun 2015 mencapai 2.733.240 jiwa. Jumlah tersebut telah melampui populasi dari Kota Bandung. Seperti yang kita ketahui, Bandung selama ini dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Kota Jakarta dan Kota Surabaya.

Berdasarkan data dari BPS, Kota Bandung memiliki populasi sebesar 2.481.469 jiwa untuk tahun 2015. Masih lebih banyak jumlah penduduk Kota Bekasi, yakni sekitar 251.771 jiwa. Bila data yang dirilis oleh BPS tersebut tidaklah keliru, maka untuk saat ini Bekasi memegang status sebagai kota terbesar di Provinsi Jawa Barat dalam hal jumlah penduduk. Serta menggantikan posisi Kota Bandung sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia.

Bagi yang masih meragukan informasi diatas, silahkan di cek langsung ke situs BPS masing-masing kota. Dibawah ini merupakan link situs BPS dari masing-masing kota.

BPS Kota Bandung
BPS Kota Bekasi
Previous PostOlder Posts Home